sumber: google |
Jatuh dalam hati = patah hati, kamu gatau rasanya,
kamu belum memulai dan telah patah. Dan kamu menangis karenanya. Kubilang itu
konyol, pada diri sendiri.
Kamu punya orang lain dihatimu, aku bisa apa?
Kamu masih punya rasa dengan dia mu dimasa lalu, aku
bisa apa?
Kamu menolak aku dengan cara-caramu yang kubisa
bilang, ketara sekali, aku bisa apa?
Hey. Cukup. Bersikap saja seperti dulu, seperti
sebelumnya. Aku akan berhenti. Apapun yang bisa kulakukan, akan kulakukan, agar
kamu tak lagi punya ‘sesuatu’ semacam itu, dihati aku.
Hey, kamu tau aku, aku gak senaif itu? Aku gak
semunafik itu. Aku gak akan memaksamu, aku gak akan merebutmu dari orang lain.
Aku akan berhenti. Oke?
Karena, itu cuman masa lalu. Kamu bilang, aku
harusnya berfokus pada masa depan.
Kamu sesuatu yang mustahil, ya, mustahil lagi
kumiliki.
Banyak orang mengatakan hal-hal semacam: janur
kuning belum melengkung. Aku masih gak paham, dijelaskan pun, aku masih gak
paham.
Maaf, aku menetapkan apapun untuk perasaanku agar
tidak lagi tumbuh terlalu dalam.
Sebanyak apapun aku berusaha, aku masih gak mampu
gak kepo soalmu.
Maaf, maaf untuk itu.
Dan masa lalu, cinta, dan patah hati dan terjatuh.
Tolong, lupakan semua.
Selamat Tinggal.
Aku yang
diam-diam jatuh cinta padamu, © Nidake.
Semarang, 17
Nopember 2016