Monday, December 30, 2013

[CERPEN] I LOVE YOU, BUT...

“I Love You. But…”
A Cerpen by Annida Sholihah
A story inspiration by Ibu Siti Khodijah



Serang - Banten, tahun 1990

ARIF
Beberapa gadis tengah berjalan bersama teman-teman mereka di sore hari. Seperti biasanya, gadis-gadis yang berkumpul dan bersatu dalam suatu komunitas di lingkungan itu selalu melakukan hal  yang rutin  mereka lakukan setiap sabtu sore. Bekumpul dan menceritakan pengalaman mereka di suatu tempat.  Totalnya ada empat orang. Mereka berjalan membentuk dua barisan dan tertawa mengoda ke arah segerombolan pemuda ‘komplek’ yang tengah mengerjakan tugas sekolah bersama. Pemuda-pemuda itu sebagian besar pemuda tingkat akhir di bangku setingkat SMA. Waktu itu SLTA namanya. Hampir setiap sore mereka berkumpul di tempat semacam ‘saung’ untuk bertukar soal dan mengerjakannya bersama-sama. Sejak dulu sampai hari ini, tak ada hal yang mudah. Terutama untuk tes masuk perguruan tinggi.
Anak laki-laki itu menghentikan kegiatannya sejenak. Bersiul riang mengamati gadis-gadis wangi melati dan mawar melesat di depan mereka. Diam-diam salah satu dari mereka terus menatap seorang gadis dengan jepitan rambut kupu-kupu dengan pandangan yang berbeda. Namanya Arif. Dan gadis itu, Sinta.
Arif merupakan kakak kelas Sinta di sekolah. Ia tak banyak bicara dan terkenal sebagai ‘panggeran es’ yang jarang tersenyum, mengobrol, atau bahkan sekadar menyapa. Terutama Perempuan. Tampaknya Arif seperti kebanyakan laki-laki lain. Hanya saja, sifat anehnya –tak pernah berurusan dengan perempuan- itulah daya tarik yang benar-benar membuatnya terkenal di seluruh sekolah. Banyak gadis-gadis yang membicarakannya di jeda pelajaran, saat istirahat, atau mungkin saat mereka mampir ke kamar mandi, banyak dari mereka yang berharap dapat sekedar mengatakan ‘hallo’, lebih baik jika dia tersenyum ramah atau jika tidak mengatakan ‘hallo juga’. Seperti itulah. Ekspresinya selalu datar jika berurusan dengan perempuan. Tinggi, berbahu bidang, suaranya khas di tambah model rambut Mohawk yang menjadi trend pada jaman itu membuat gadis manapun akan jatuh hati padanya.
            Mereka menyadari Arif masih menatap ke arah di mana gadis-gadis menghilang di belokan pertama dan bahkan sudah tak tampak lagi punggungnya. Salah satu dari mereka –Rian- menyenggol lengan Arif pelan. Tersenyum penuh misteri. Hari-hari Arif akan semakin berat, jika ia kepergok kejadian seperti ini.
“Wuh. Kartu AS yang bagus bung” Bisik Rian di tepat di telinganya. Pipi Arif memerah. Malu sekaligus kesal. Ia melotot tajam, menyuruhnya diam.
Ketiga temannya yang lain penatap mereka berdua penasaran. Sepanjang sisa waktu hari itu, Arif tak bisa fokus pada tumpukan kertas di hadapannya.
Sial! Umpatnya.
“Okelah. Selesai sampai sini saja. Okelah, ayo kita pulang. Beres-beres dahulu jangankan lupa” Reki, sebagai pemimpin acara belajar angkat bicara. Tanda belajar usai. Arif menyadari ia sama sekali belum mengerti apapun yang di pelajari hari ini. Sebelum benar-benar masuk ke dalam tas jinjing Reki. Ia menyambar semua kertas-kertas latihan itu dan berseru,
“Saya pinjam dulu Rek, nanti saya kembalikan jika sudah. Oke bung?” Teriaknya. Di tempat yang sama, Reki hanya menghela nafas panjang.
***

SINTA

“Tadi dia menatapmu, kamu tau itu kan?” Tanya gadis rok abu-abu selutut –Nana- dia sahabat Sinta sejak sekolah dasar. Sinta pura-pura terkejut,
“Siapa?” Tanyanya polos
“Ituuu… aah, siapa ya namanya? Yang terkenal sebagai panggeran es”
“Arif?” Nada suaranya datar, terkesan tak peduli. Jelas-jelas Arif sangat terkenal, mau di sekolah, di komplek, di seluruh Desa ini. Orang-orang akan tau tentangnya, terutama. Yaaah, gadis-gadis. Nana juga bukan orang baru di sini. Jadi, sudah pasti. Nana hanya memprovokasinya.
Sinta mengangkat bahu, tak peduli. Atau lebih tepatnya –berusaha tak terpengaruh-
“Aaaah saya gak merasa begitu, mungkin dia sakit perut kali. Jadi dia diam tak bergerak atau mungkin bisa jadi dia lihat hantu? Tapi saya gak mau nakutin kamu. Kata ibu…” Kata-katanya mengambang. Terpotong begitu saja
“Berhenti oke, saya tau. Sudahlah kamu sepertinya tak tertarik iye kan ?” Nana cemberut. Tanda bahwa ia sudah menyerah, senyum simpul terlihat samar di bibir Sinta.
            Mereka berdua kembali ke sebuah tempat berlatar sawah di belakangnya. Dua orang temannya yang lain tengah asyik berpose dalam gaya yang aneh –untuk saat ini- namun wajar di saat itu. Ia dan Nana ikut bergabung. Dua orang dari mereka memakai rok selutut, kemeja kotak-kotak bermotif polkadot dan rambut yang di tata sedemikian rupa, Nana dan Siti. Sedangkan Sinta sendiri memakai celana jeans ketat selutut di padukan dengan T-shirt biasa, tak lupa juga syal kuning yang cantik. Dan teman satunya lagi, ia memakai celana jeans panjang dan kemeja kotak-kotak. Di tambah kacamata hitam. Tadaaaa… Klik! Yup, Mereka mengadakan pemotretan untuk majalah sekolah. Sebelum matahari tenggelam, mereka segera menyelesaikan kegiatannya.
***
“Nana!” Arif memanggil nama perempuan untuk yang pertama kali, di sekolah. Selain di kelas. Selain dalam hal formal tentunya. Yang di panggil tampak terkejut. Ia berdiri, mukanya memerah. Sepertinya karena senang. Ia mengenggam tangan seorang di sebelahnya –yang masih duduk manis- dengan erat. Saking nervous-nya.
“Bisa kita bicara sebentar kan?” ia sedikit berteriak, jarak mereka cukup jauh. Nana mengangguk beberapa kali. Hatinya keburu berbunga-bunga duluan. Di tempatnya Arif hanya menatap sahabatnya kesal, dan yang tak terduga adalah….

Diam-diam Sinta cemburu, di tempatnya.


Komentar : 
Lanjut Part 2. Biar seru dan penasaran ^-^ Tolong kasih komentar dong untuk perbaikan kedepannya. Makasih XD

Friday, December 27, 2013

Story Line [DEAR TORY for 3]

Date: 28 Desember 2013

Lagi. Dari sekian banyak postingan. Yang beginian kayaknya yang sepi peminat wkwk. Syukurlah. Lagi pula, ini cuma "tulisan" iseng yang lebih dari sekadar iseng. 

Sekali lagi, Diary Tory ini ya curahan hati yang punya seribu makna. Jangan salah paham ya. Itulah gaya bahasa tulisan aku. Dan ciri khas tulisan aku, maka dari itu lahirlah "Diary Tory" yang akan selalu di posting tergantung dengan mood ^-^ kekeke. Silahkan CLOSE kalau tak ingin ribet dan tak suka membaca keluhan #pfffft
***

Ada banyak hal yang ingin aku katakan: Mulai dari kehidupan aku yang belakangan begitu membosankan, kegiatan umi dan abi yang lagi-lagi menaruh tanggung jawab kepadaku begitu saja, nafsu makan yang tak terkendali bahkan kurang ajar, keinginan yang mucul bersamaan dengan mood ancur, kondisi keuangan yang buruk menjadi semakin buruk dan banyak hal lainnya. 

Aaaaah mengenaskan! begitulah kata kak Lee Min Ho di drama The Heirs. Oke kak, terus apa masalahnya? Masalah buat kakak? >,<

Hello Amsterdam! Ini bukan lagi mimpi, ini kenyataan. Hidup mengenaskan bukanlah masalahnya. Yang masalah itu aku, selalu saja terus mengatakan, "Hello Amsterdam!!! Hello Sidney?" Seharusnya kan "Hello Serang!!!" Wow...

Dan well, mengenai hidup mengenaskan itu terlalu berlebihan, ya? Baiklah. Aku tak suka konfrontasi, mari ubah menjadi 'hidup membosankan'. Jadi lebih baik? 
Aku hidup - berkembang - belajar - dan memahami. Ketika seseorang menyuruhku menulis sebuah kata #Wish. Aku akan menulis "Aku ingin cepat menjadi dewasa atau jika tidak, aku ingin tetap menjadi anak-anak" 
Alasan menjadi anak-anak. Aku pikir, aku pernah bilang sebelumnya. Tapi menjadi dewasa? apa itu menyenangkan? 

Selama yang aku tau, ada banyak orang yang seumuranku tapi sudah bertindak layaknya orang dewasa. Mungkinkah karena keadaan? Tak mungkin mereka bertindak dewasa tanpa alasan. Tapi kenapa? kadang-kadang aku lebih bersikap sebaliknya. Jika kamu memahami ini. Kamu akan tau lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi. 

Tory...
Itu membosankan. Hidup di lingkunganku. Bukannya aku tidak bersyukur (lagi) mungkinkah aku terlalu muak. Hanya terlalu muak. 
Lalu, dan kemudian. Selain aku melalui tahap ini. Apakah aku bisa di lahirkan kembali dan hidup seperti kebayakan? Walaupun aku tau tak mungkin. 

Untuk menjadi dewasa harus melalui tahap ini. Hanya saja, ketika sudah menjadi dewasa. Apa yang akan terjadi saat itu? Aku lebih takut hal itu, walaupun aku berharap cepat melewati tahap ini. 

Sulit bagi kita, bagaimanapun. Di usia ini. Bertindak layaknya orang dewasa. Orang tuaku selalu menuntutku agar berhenti menjadi kekanak-kanakkan. Lalu? bagaimana dan apa yang harusnya di lakukan agar kita tampak dewasa di mata mereka? 

Aku menonton sebuah biografi. Sepertinya sih iya. Semacam biografi. Seperti jika dari Korea. Ada SM Town yang di film-kan. 

Judul biografi itu "This Is Us" yang Directioners pasti taulah film apaan sih itu. Aku tak akan membahas film-nya. Jika aku harus membuat kesimpulan setelahnya, aku berfikir "Wah mereka menarik" 
Menarik dalam banyak hal, Umur 16, 17, 18 mereka sudah di bawa pergi jauh dari keluarga dan melihat dunia, mereka di paksa banyak hal. Apakah aku hanya melihat itu? 

Yang aku sukai adalah... Begitu menyenangkannya bertemu dengan 4 orang sahabat. Zayn sendiri mengakuinya. Dan lagi, mereka tak harus berakting dengan keras demi image. Mereka begitu alami menjadi diri sendiri dan bersatu dalam satu ikatan yang saat ini lebih kita kenal sebagai 1D atau One Direction. 

Sama seperti alasan aku menjadi ELF. Aku pikir aku bisa menjadi Directoners? Itu tak penting. Aku bisa jadi diriku sendiri jauh lebih penting. Sulit. Sulit bersikap apa adanya di lingkunganku. Kadang kala aku berpura-pura dan menyebarkan kepalsuan. Dan jujur saja, di masa depan. Aku harap aku bisa mengatakan apa yang sebanarnya dengan orang-orang tertentu dari masa ini. 

Terima Kasih dan Maaf. 
Tory... Aku ingin mencobanya, tapi selalu gagal dan gagal. Bahkan rasanya lebih sulit, aku gementar, takut dan menyerah. Pada akhirnya selalu seperti itu. 


Sampai Jumpa di sini, @Nida


@NidaS2F and Little Rara

Thursday, December 26, 2013

FOTO BUTA SOCIAL SIX

Sebelum benar-benar lupa sama 'pengalaman' ini. Yuk mari kita kembali lagi ke hari Rabu tanggal 18 Desember 2013.

Ada apa sih? Apa lagi kalau bukan 'buta' di sini bukannya mau ngomongin BUTA-nya mata yaah. Ini lebih ke kepanjangannya dari 'Buku Tahunan' fiyuuuh wajib di laksanakan buat anak kelas XII  nih. 

Malam sebelumnya, aku liat twitter kelas dan dapat kabar kalau buta udah fix hari Rabu. Tadinya sih tanggal 1 Desember. Berhubungan dengan Senin-nya ada ulangan harian yang bejibun plus di tambah TO 2. Pada akhirnya panitia yang bersangkutan (Dea Ayu dan Arton) diskusi lagi dan memutuskan foto buta di undur jadi hari Rabu, tanggal 18. Sehabis UAS.

Malem-malem ada banyak pesan masuk sampai-sampai HP penuh. Ada yang dari Iis, Liem Fei, Intan, Aziza, Mala dll Aku gak bisa bales satu-satu, malahan saat mau bales pending gitu deh. Entah kenapa ckckck Oke sip! Dan buat Iis makasih banyak infonya Is ^-^ Yang pertama dan terlengkap ngasih kabar hal penting begituan muaaaach :8

Dapet undian pertengahan. Kelompok aku, kelompok 2. Dapet nomer urut take ke 5. Nih sms-nya gini :

Round Down foto buta Rabu, 18 Desember. 
1. Jam 06.00 wib kumpul di masjid agung
2. Take Foto Keluarga soasix pukul 07.00-19.00 wib
3. 09.15-10.15 wib take Kel. 1 (Krakatau-Royal) 
4. 10.30-11.30 wib take Kel.5 (BRI-Pocis)
5. 11.45-12.45 wib take Kel. 6 ( Rumah Kopi-Polres)
6. 13.00-14.00 wib take Kel. 7 (Jalan Parkiran Secang-Daerah RAU)
7. 14.15-15.15 wib take Kel. 2 (Kafe Beranda-Kidang)
8. 15.30-16.30 wib take Kel. 3 (Graha Asri Perumahan)
9. 16.45-17.45 wib Kel. 4 ( Puspa Regency-Ciracas) 

Fiyuuuh panjang ya sms-nya XD 
Pagi-pagi, mamah aku mau berangkat ke Semarang. Bangun-in aku sebelum adzan subuh. Sholat dulu, baru mandi. Abisnya dingin. Masak air hangat dulu >,< Pas liat ke depan, taunya mendung. Aaaaah sial banget.

Di paksa mandi, abis itu langsung pake kostum buat Buta. Masih tidur-tiduran di kursi depan. Buka twitter dan tanya temen udah pada berangkat belum. Pukul 06.00 wib kurang. Langsung cap cus ke sana. Takutnya hujan deres. Udah mulai gerimis. Aku bawa jaket lain. Blaser-nya di taruh di tas dulu. Dapet ijin buat naik motor dan langsung meluncur ke Masjid Agung. 

Di tengah jalan. Ada sms dari Intan. Katanya sih lewat blablabla gitu deh. Oke, belokan mau ke Royal lewatnya. Awalnya bingung pada kemana tuh anak kelas. Lewatin pak Satpam. Baru deh ketauan muka Yuli. Dia langsung nyerocos naik motor aku "Jalan Nid ke parkiran sana" katanya

Jadi intinya. Lahan parkiran Masjid Agung tuh jauuuh (luas) banget. Intan terpaksa deh jalan gara-gara udah ada Yuli haha~ Maaf ya Intan ^-^  Di teras Masjid udah ada Riri, Zhafira, Mala, Agnes, NisaSufri dll lengkap dengan kostum mereka. Cowonya juga banyak kok. Mereka sibuk dandan sana-sini. 

Ohiya. Tema buku Tahunan kelas aku "Kelompok Sosial" Jadi ya, ada yang menengah bawah, atas dan kelompok menengah. Biasanya yang bawah jadi pengemis, pelayan dll. Kalo yang kelompok menengah ya mahasiswa, pelangan dll. Dan kelompok menegah ke atas itu misalnya ibu-ibu kantoran yang suaminya kaya, atau bisa juga artis dkk haha~

Aku jadi mahasiswa. Kelompok menengah. Tiap kelompok beda-beda lho ceritanya. Aku aja dapetnya di kafe. Dan ngambil tempatnya di kafe Beranda  yang harga makanannya mahal-mahal -_-
Nih nama-nama kelompok aku >> Amalia Damayanti, Aziza, Zhafira dan Aku. Yang cowo Abdul Aziz sama Hilmi Agus. Udah. Cuma 6 orang. 

Belum pukul 07.00 wib hujan deres. Liat mention twitter. Anak-anak PMR mau pada rapat LPJ di sekre sekolah. Aku minta maaf gak bisa hadir. Terus gak lama Dea Ayu dateng, di jemput pake mobilnya Arton sih kayaknya. Udah kayak artis papan atas pfffft dandannya itu lho ckckck 

Kita makan dulu, karena sebagian dari kita belum sarapan. Dea-lah yang bertanggung jawab bawa makanannya. Nyummy sambil nungguin yang lain dateng dan hujan reda. 
Gak lama kemudian Dimatussyifa sms. Katanya sih dia dan yang lain lagi neduh di rumah Aziza, yasudah deh baguuus. Beberapa menit kemudian, hujan masih gerimis. Udah di atas jam 07.30 wib. Inka, Angel, Desti, Mega dll dateng pake mobil mereka. Baru deh rombongan Dimatus dateng juga. Yap. Semakin rame aja, kita-pun foto-foto duluan. 
with Dimatus dan Fei Ai ^-^
Pada narsis semua XD Sayangnya fotografer belum dateng. Ngaret banget. Alasannya karena hujan. Bikin semaikn bete aja. Muka kita udah kusam semua, make up-nya ada yang luntur pula.
Awalnya aku juga cuma pake kerudung model biasa. Tapi tiba-tiba aja di ganti hijab sama Iis. Agak gak cocok dan gak nyaman sih. Bertahan cuma saat take pertama doang. Di take personal aku ganti model biasa wkwkwk
Hijab with Intan. My Seatmate nih 
Jam 09.00 wib fotografer akhirnya tiba. Foto Family-nya di ubah pas akhir bukan awal. Udah Nida duga, pasti gini jadinya. Gak sesuai dengan jadwal. Langsung menuju ke lokasi Kel. urut pertama
Sialnya, masih hujan. Terpaksa harus naik mobil. Kelompok lainnya sih memutuskan buat di Masjid aja. Saat udah agak reda, aku memutuskan ikutan pulang. Ngaterin Intan dulu sampe rumahnya. Jauuuuuh banget ckck

Satu jam kemudian... 
Aku sms Mala dan tanya perkembangan pemotretan. Katanya dia udah mau ke kafe. Aku langsung buru-buru ke sana. Ada perubahan rencana, jadi deh aku dapet urutan take yang ke.2 hahah Alhamdulillah.
Take berjalan dengan lancar, beberapa kali ulang. Tapi gak masalah kok. Rasanya cuma beberapa menit doang. Padahal satu jam lebih.

Lalu saat di rasa udah fix. Kita beres-beres. Bayar makanan dan minumannya dan pulang. Ada yang kembali ke Masjid Agung. Aku lebih memilih pulang, sayangnya Zhafira ikut. Yaudahlah mumpung umi dan abi udah berangkat ke Semarang pagi tadi, rumah sepi. 
Zhafira ogah-ogahan gitu deh. Merasa gak enak katanya sama Mala yang sendirian di Masjid Agung. Karena take keluarga masih lama. Aku saranin aja buat sms Mala suruh ke sini. Etapi malah minta jemput di Masjid Agung pfffffft lelahnya. 
"Naik angkot aja sih. Nanti di jemput di bunderan" 
Akhirnya Zhafira setuju setelah melewati perdebatan panjang >,< 
Cape bro~ perasaan dari tadi muter-muter mulu naik motor.

Di rumah aku, dari jam 01.30-19.00 wib. Ngapain aja? Entah... sampe adik aku aja protes ckck gara-gara kamarnya limited milik aku LoL
Tidur-tiduran, makan, nonton, mandi, dengerin musik, dandan, sholat dll. Sampe mual.

Pokonya boseeeen banget. Kita sibuk main twitter masing-masing, sms temen minta bantuan buat nebeng. Saat itu baru deh, Iwaw (Irfan Nawawi) bersedia kasih tumpangan ke Zhafira. Akhirnya! Pelit banget. Dari tadi nyari temen gak ada yang mau pffffft

Pukul 17.30 wib kita bertiga udah siap-siap dan mau dandan. Karena dapet sms kabar kalau kita harus ngumpul di Puspa Regency-Ciracas sebelum jam 18.00 wib. Taunya ngaret lagi. Sialnya udah pake make-up. Harus sholat magrib kan ya? u,u 

Dan waktu sesi make-up di kamar aku tuh ada insiden ngakak. Si Mala, main-main pake eyeliner dan malah berantakan jadi kayak mata panda wkwk ada-ada aja sih Mal... Sampe beberapa kali cuci muka juga masih aja mata panda. Lumayan bisa di samarkan dengan alas bedak dan kasih bedak yang banyak :p 

Selesai sholat magrib. Kita langsung cap-cus. Aku nganterin Zhafira sampe kebab dulu. Iwaw kan gak tau rumah aku ._. Baru deh Mala nebengan sama aku ke Ciracasnya. Di sana udah rame. Kita nunggu di depan. Kelompok terakhir, kelompoknya Intan, Hesti, Iyang, Dhiya dkk lagi take di ruang tamu. Terus Mala ngajakin Zhafira masuk. Alhasil aku sendirian di luar. Di temani anak cewe-cowo yang pacaran sedang foto-foto #Jleb

Malu-malu kucing, aku ngintip di pintu. Iyang nyerocos "Nidaaa masuk aja sini. Rame kok. Gapapa" 
Aku senyum pepsodent dan bilang "Makasih" dalam hati hihiii ^-^ 
Ke kamar Iyang. Rameeeeee banget. Gak akan muat nih kalau masuk, utung aja udah selesai take jadi deh bisa duduk di ruang tamu. Ngobrol sama Intan dulu yang udah ganti kostum. Beda sama yang tadi pagi. 

Foto dulu di rumah Iyang. Dari yang baju merah-ke pink.
Mala, Intan, aku, Zhafira

Tiba-tiba aja dapet sms dari Dea Ayu. Minta kita buat kumpul di depan gedung Gubernur Banten. Depan alun-alun. Hih~ Kesel banget, katanya di Puspa Regency? Gajadi lagi? Yaudahlah. Kita langsung ke sana tanpa banyak cek cok. Awalnya berangkat sama Mala, harusnya ke sana juga sama dia kan? Masa sendirian? Tapi kenyataanya Mala naik mobilnya Desti >,< 

Aku akhirnya minta Intan buat naik motor-nya aku. Alhamdullilah dia mau kok :* 

Nyampe sana, udah hampir gerimis. Jadi di percepat. Ada beberapa yang gak bisa hadir. Kayak NisaSufri yang katanya sakit maag kambuh, Agnes yang sibuk ngurus untuk malam Natal dan gak tau lagi siapa :p 
Kita foto keluarga. Formal dan non formal. Selesai!!!! Pulang deh :")

Sebelum pulang, berdoa dulu. Abis itu langsung kabur. Nganterin Intan sampe rumahnya. Niatnya biar simple lewat jalan pintas. Ujung-ujungnya ketakutan sendiri gara-gara gatau jalan, sepi dan kanan-kiri kuburan pfffft. Pokonya nano-nano deh. Di jalan pulang cuma berharap selamat sampe rumah. Jalanan Ciracas di malam hari sepi ya. Serem lagi. Fiyuuuuh

Makasih Soasix. Lelah, cape tapi yaaaaaaaa... Ini pengalaman berharga yang cuma terjadi sekali seumur hidup kita. Love All !!!

Bonus Pic: 

Dimatus, aku, dan Dewi ^-^ 
Triple-nya Soasix nih haha~
Riri - Intan - Aku

Yuli - Dimatus - Aku


SELAMAT HARI IBU

Mungkin sudah telat banget. Sudah beberapa hari berlalu, tapi toh apa salahnya sih buat postingan ini?  Kata orang, Hari Ibu kan bisa kita rayakan setiap saat. Bahkan setiap hari juga baik.

22 Desember 2013. Jatuh pada hari Minggu. Berhubungan dengan mamah aku yang lagi ada di luar kota. Maka dari itu, aku cuma ngucapin lewat blog ini, facebook dan ngirim doa ke mamah tercinta :*

Harapan aku buat ibu aku "Semoga terus sehat, kuat, bahagia dan tetap semangat umi ^-^ sampai aku bisa membalas semua yang sudah kamu korbankan buat aku. Aku harap di masa depan, aku tetap menyayangimu sebanyak kamu menyangiku"

Terima Kasih, sudah menjadi ibuku. Sudah melahirkan aku. Sudah mengajarkan aku apa artinya hidup sampai hari ini. Umi, ada saat dimana aku mengatakan banyak hal yang tak seharusnya. Aku minta maaf, tapi mungkin. Aku tau itu tak akan mudah hanya dengan mengatakan 'maaf'
Maka dari itu, umi harus hidup sampai aku bisa membalasanya. Bagaimanapun juga aku benci berhutang budi, bahkan dengan ibuku sendiri.

" Selamat Hari Ibu" umi. Kapanpun kita bisa merayakannya kan Mi? Sering-seringlah menyediakan waktu untukku atau jika bukan ya untuk adik-adikku. Aku takut tak lama lagi, aku benar-benar akan pergi dan jarang untuk pulang. 


Ngomong-ngomong Mi, kita belum pernah foto bareng pffft



[LINK] CERPEN Duo "A"

Aku gak pernah bilang lewat blog kalau aku mau bikin cerpen ya kan? Hehehe. Memang sih kejadiannya mendadak. Bahkan kita diskusi hal ini saat tengah malam, jam 2-an. Hadeh ckck

Cerpen Duo 'A'? Kenapa gak Triple A? Karena Aini gak berpatisipasi. Dia kan gak suka menulis pffft. Blog-nya aja sepi postingan >,< 

Berhubungan dengan hari libur dan bete gak kemana-mana. Maka proyek ini-pun jadi dan berjalan gitu aja. Nisa yang awalnya buat, ide dari True Story cerita aku dan aku yang edit di akhir cerita ^-^ 
Fiyuh sibuk DM, sibuk tuker email, sibuk di depan laptop kekeke. 

Ini Kolaborasi pertama kita. Semoga gak terlalu buruk ya. Kita akan bekerja keras lagi buat kedepannya.

Penasaran kan? Hm... tadinya mau aku posting juga di blog. Tapi sudahlah. Untuk menghemat beberapa hal, aku kasih link-nya aja




[TRUE STORY] 



A CERPEN BY ANNIDA SHOLIHAH AND ANNISA APRILIA

Didedikasi untuk mengisi waktu liburan yang membosankan dan berbagi pengalaman buat para pembaca sekalian. Terima Kasih sudah mampir dan membaca karya kolaborasi pertama kami. 


KELAKUAN ANAK KELAS

Sebelum cerita macem-macem, mau tanya dulu sama diri sendiri "Nid, belum pernah ngasih judul itu kan?" oooh baguslah wkwk 

Nah, di postingan kali ini aku mau nge-bahas soal anak-anak kelas (lagi) Kerjaan mereka apa aja dll. 

1. Nonton Film dari laptop

Yang ini kocak, hampir seluruh penghuni kelas menyukai hal beginian dan pernah melakukan hal beginian. Nonton film dari laptop di kelas. Kita manfaatin saat guru lagi gak ada, atau saat guru gak masuk. Walaupun sudah di kasih tugas, selama gurunya 'baik' tugas gak ada yang di kerjakan pada saat itu, walaupun ada juga sih yang mengerjakannya. Anak rajin! XD

Laptop Iis (salah satu temen aku, tempat duduknya di belakang-depan aku) yang selalu rutin bawa laptop dan kita nonton dari situ. Karena duduknya strategis banget dengan tempatku. Aku lebih sering ikutan nimbrung wkwkwk 

Ada genre horror, romantis, komedi. Ada juga yang absurd banget saking absurdnya bikin orang mual-mual doang pfffffft... cewe-cowo sering ngumpul jadi satu di meja kita. Kadang-kadang juga kita nonton dari infocus yang masih belum di kembalikan ke tempat penyimpanan hahah~ ada-ada aja. 

Tapi itu lebih baik, daripada bete di sepanjang jam kosong tanpa guru hemmmmmzzzz. Bahkan ada yang nekat, saat jam tambahan berlangsung. Karena saking serunya kali yah atau penasaran. Beberapa orang di barisan belakang masih nonton dengan posisi kepala tegak, tapi mata melirik ke layar laptop diam-diam. Padahal jam tambahan sedang berlangsung dan ada gurunya pula! Karena itu pelajaran bahasa Indonesia yang membosankan, wajar aja sih kkkk^^

2. Tidur
Nih hobi aku di sekolah, sejak jadi anak kelas XII. Aura-nya berasa aneh deh teman-teman. Kita merasa lebih banyak waktu yang kita habiskan di sekolah, di kelas ini. Sudah terbiasa dengan suasana kelas, anak-anaknya, mengenal luar dalam, bahkan sampai kejelekan kita juga di ketahui pfffffft....

Tidur. Siapa yang gak pernah tidur di kelas? Aku pernah. Sering malah. Jam tambahan bahasa Indonesia, bahasa Inggris. Aku malah tidur wkwk

Kadang-kadang anak-anak lain juga sering kok. Kayak Aziz, Yuli, LiemFei, Dhea Ayu, Dewi, Gilang,  Aldi, Sahrul dan bahkan Arton juga. Ada yang tidur sambil dengerin musik, ada yang tidur di lantai, ada yang tidur sambil nyatuin tiga bangku, ada yang tidur tapi tangannya masih ngipas-ngipasin badan, ada juga yang kepalanya di senderin ke tembok terus di tutupin pake jaket, ada juga yang tidur dengan memeluk tas layaknya guling ckckck dan yang paling umum. Tidurnya anak-anak cewe. Tidur dengan kepala di atas meja yang beralas tas atau tas mukena (biar empuk) terus mereeeem! Kayak aku nih begini >,<

3. Gitar dan Nyanyi
Nyanyi. Lalala yeyeye. Ada yang bilang IPS 6 itu kelas musik. Yup! Daebak! Karena saking bosannya. Anak-anak cewe biasanya ngumpul buat ngerumpi, nah kalo anak cowo?
Duduk di belakang, kursi di tarik semua ke belakang. Ada yang bawa gitar, ada yang naik kursi (jadi komando) terus mereka nyanyi sambil joget-joget. Biasanya nyanyi lagu semangat. Lagunya anak kelas juga ikut di nyanyikan kok. Seru dan kocak. Kita. Anak-anak cewe cuma bisa melongo sampe ketawa terbahak-bahak liatin kelakukan mereka. Benar-benar merubah suasana. Seakan-seakan kita lupa akan beban kita yang (sejujurnya) banyak tugas numpuk! .__.

4. Belajar
Belajar masuk dalam kategori juga dong. Kelas unggulan nih teman-teman. Dalam hal ini, belajar di luar jam pelajaran ya. Misalnya kalau pelajaran penjas atau seni budaya atau jeda saat sebelum memulai jam tambahan hari jum'at. Anak-anak biasanya buka buku modul atau apalah. Terus di isi tuh soal-soalnya. Mereka kebanyakan ngerjain soal pembahasan UN. Bukan soal materi kelas XII. Bukaaaan. Rajin ya XD

5. HP dan Ngerumpi
HP dan ngerumpi masuk nominasi nih. Ini yang paling umum, HP selalu menjadi nomer 1 di sagala bidang. Tanpa HP. Aku bisa apa? Hidup aku pasti hampa banget ya ._. HP bisa multi fungsi lho. Mulai dari internet, kalkulator, kamus, nonton film kecil dengan memori penyimpanan yang tidak terlalu besar, tempat tersimpannya lagu di saat galau, game, dll. Pokoknya kalau gak bawa HP terasa ganjal di jiwa dan raga (?)

Ngerumpi??? kerjaannya anak-anak cewe. Yap. Kelas aku selalu seperti itu, walaupun sebagian besar kelas lain juga sih. Ada dampak postif dan negatifnya dari ngerumpi. Satu. Ngerumpi sama aja dengan gossip dan itu dosa! Dua. Rahasia orang gak seharusnya di beberkan gitu aja kan? apalagi saat kita udah percaya sama orang tersebut. Nikung dari belakang ._. Tiga. Ingat! teman bisa saja jadi musuh, kita belajar untuk gak boleh percaya gitu aja sama orang lain. Bahkan sama temen deket kita sendiri. Empat. Bisa gali informasi terbaru dari situ, terutama yang suka nguping pengetahuannya luas banget kayaknya wkwk~ Lima. Gak ketinggalan jaman, bahkan punya sisi 'plus' yang bisa kita manfaatkan. Enam. Ngilangin bosen, bete dan bad mood. Yep sampai 6 doang ya

6. Ngegambar
Gak semua orang bisa buat gambar yang bagus. Termasuk saya nih. Tapi, kita bisa nulis kan? udah pasti bisa bikin tanda love, bintang, bulan, anak panah, rumah, gunung? Udah pasti bisaaaaaaaaaa. Kalau gak bisa gimana? Parah namanya ckck~

Nah banyak tuh anak-anak di kelas aku yang jago banget nge-gambar. Bagus pula. Lihat saja Liem Fei, Aldi, Aziz...

Liem Fei kalau bete suka buak buku orang terus gambar di sana ._. Menodai buku orang aja nih. Ada juga Sufrinisa kalau udah bad mood gambar sesuatu di bukunya. Dia gak pinter ngambar kok. Nisasufri cuma ngambar sepatu, baju, tas, dll. Yah. Kayak toko busana (?) ckck. Dia juga suka ngajakin aku kok. Aku cuma bisa menatap kegiatan yang waktu SD suka banget aku lakuin keke ^_^

Nah, sesuai dengan angka 'favorit' Nida. Yaitu angka '6' maka dari itu. Di akhir sampe sini aja yaaa.

Nb : Foto nyusul 

RAPOR SEMESTER 5

Deg-Deg-Deg. Bunyi jantung berdetak itu menyeramkan sekali. Gak percaya? Sok coba deh sana hahah #pfffft. Gak perlu tanya gimana caranya ya? Karena aku sendiri gak akan menjawabnya.

Aku sudah sering ngalamin itu kok, syukurlah orang rumah gak ada yang tau dan aku bisa mengatasinya dengan baik akhir-akhir ini. Well, itu udah menjadi semacam phobia atau kebiasaan buat aku. Mungkin ceritanya beda, kalau versi kalian. Oke oke. Selesai sesi curhatnya kekeke

Ada berita gembira dan berita buruk di sini. Penasaran? Cekidot. 

Berita baiknya. Nilai aku naik semua. Rata-rata-pun ikut merangkak naik. Kayaknya ada manipulasi gitu deh. Nilai Agama aja sampe 90-an. Padahal waktu aku lihat nilai aslinya 74 ckck. Makasih pak bu Guru ^_^

Aku dapet rata-rata di atas 90. Gak perlu kasih tau ya. Gak perlu kepo juga. Aku juga masuk peringkat 10 besar di kelas. Yang waktu itu, kata temen-temen di PMR pada bilang "Wuih hebat, IPS 6 kan termasuk unggulan Nid"

Okeh makasih. Kalau aku menerawang ke belakang. Padahal banyak juga lho yang dapet KJ. Entah kenapa nilai mereka gak lebih besar dari yang gak pake KJ. Salah satu poin penting yang tak boleh kita lupakan. 

Berita buruknya. Peringkat aku merangkak turun, tidak seperti nilainya. Sedangkan orang yang tadinya (peringkat) di bawah aku malah merangkak naik. Perbedaannya cuma di 'koma' belakang rata-rata padahal pffft. Tak apalah. Aku gak mikirin peringkat lagi pula Hanya saja, agak gimana gitu ya ._. 

Kita kembali ke hari Sabtu, 21 Desember 2013. Saat itu orang tua aku lagi ada di Semarang dan gak bisa pulang gitu aja cuma buat ngambil raport anak-anaknya. Memangnya ada pintu doraemon? Yang bisa pergi kemanapun dengan instan, cepat, dan gak repot?

Aku sampe ngambek gara-gara gak ada konfirmasi dari pihak orang tua mengenai "Siapa yang akan mengambil raport aku?" apalagi aku dapet kabar kalau raport gak boleh di ambil sendiri. 

Aku sms-in mamah, papah, lewat fb, line, bikin status di facebook, twitter. Nihil. Mereka gak bales satu-pun. Ujung-ujungnya baru aku tau HP mamah aku gak bisa menerima sms gara-gara memori penuh. Itu pun saat mereka udah di rumah. Mamah aku bilangnya "HP-ya rusaaak tau tidak" .___. Aku otak-atik, bereeees deh. 
"Kenapa gak bilang sama Abi aja sih Mi dari kemaren?" Aku masih ngambek ceritanya. Jutek gitu.

Akhirnya aku memutuskan buat nelpon mereka, beruntunglah pulsa masih banyak dan baru aja minta di isi. Apa kata mereka? 
"Nanti raport kamu di ambilin sama mbah kakung?"
Aku cuma melongo di kamar, masih gak percaya. Otak aku gak bisa berpikir jernih saking shock-nya. 
"Di ambilin? Mbah kakung? Kapan kalian bilangnya sih? Iiih gak mau!" Tanpa jeda satu detik-pun aku langsung aja nyerocos gak setuju. Sejujurnya aku udah kesel dari kemarin. Mereka pergi gitu aja, melemparkan tanggung jawab rumah, adik-adik dan segalanya di sini ke aku. Apalagi aku masih harus ngurus sekolah, PMR, dan Buta kelas. Bikin mood ancur. 

Gak ada jawaban, mamah aku malah bahas hal lain. Tambah ancur aja mood aku, langsung aku tutup teleponnya dan di banting wkwk benar-benar belum dewasa banget ya >,<
"Ohiya jangan lupa nanti besok kamu ambilin raportnya Dinda. Jam 12 kan? Terus pintunya di buka pagi-pagi karena bibi..." blablablaa lainnya. Saat itulah aku banting HP. Kesel. Rasanya pengen nangis. Adik aku cuma melongo gak jelas saat dia menatapku. Langsung aku pelotin balik ._.
"Apa? apa? gak usah liat-liat. Awas aja kalau bilangin ke umi, aku gak mau ngambil raport kamu" aku beruntung dia udah SMP. Udah ngerti, gak masalah aku nangis di depan adik aku yang satu ini :') 

Keesokan harinya aku kembali sms ke mamah aku, gak di bales lagi. Lalu ke papah aku, baru di bales deh. Aku bilang aja kalau bagi raport di Sekolah dari jam 09-11 pagi. Teng. Aku sudah memutuskan biarin aja kakek aku yang di kramatwatu itu yang ngambil dan aku tetap di rumah. Alasannya mau ngambil raport adik aku di SMPN 1. Padahal mah jam 12 siang. Yasudah sih, daripada ikut kakek aku. Malu-maluin aja. Bukannya gak mau ya, cuma aku punya sejuta alasan yang orang tua aku gak akan mengerti kenapa aku menolak 'bantuan' kakek.

Aku cemas, deg-deg-an gak karuan. Lebay sih iya. Kalau aku bilang "Baik-baik saja" sejujurnya aku lagi berbohong. Hahahh. Aku mainin HP, sms ke temen dll. 

Sudah mendekati jam 11. Kakek aku belum dateng. Padahal kan aku absen 06. Hampir jam 12 dan udah siap-siap mau ke sekolah adik aku baru deh kakek dateng. Ada suara "Asssalamualaikum!" khas kakek banget. Dan dia bawa raport gede Fiyuuuh, cuma ngasihin dan tanya mau kemana, umi udah pulang belum. Sama sekali gak bahas lainnya. Syukurlah. 

Kakek aku langsung naik mobil lagi buat pulang. Ternyata kakek juga ngambilin raportnya sepupu aku yang kelas XI di CJ. Pantesan lama >,< Aku langsung liat nilainya dan seneng banget gak ada yang turun ^_^ Dapet sms dari NisaSufri yang ke sekolah. Katanya aku masuk 10 besar. Bukan 5 besar lho ya kkkk

Nih peringkat 1. Agnes Natasia, 2. Sri Dewi, 3.Amalia Damayanti, 4. Dialus Andari. 
Selamat Buat Kalian ^_^

Udah itu aja. Gak ada kesan lainnya. Cukup sampai di sini ^-^ Terima Kasih Allah.swt. Akhirnya doa Nida di kabulkan.



Friday, December 20, 2013

Story Line [DEAR TORY for 2]

Date: Minggu, 15 Desember 2013

Dear Tory...

Aku baru saja membuat dunia khayalan ini semalam. Tapi sekarang? Lagi?
Apakah kamu terkejut? Untuk itulah kamu ada, karena aku ingin menuliskannya.

Tak ada hal special apapun yang terjadi hari ini. Tapi kenapa hari ini? Kupikir, ini mulai lagi. Alasan yang sama. Karena aku kesepian.

Ibuku bilang "Apa kamu tak punya teman?"
Dalam hati, aku ingin sekali menjawabnya, "Teman? apakah di dunia seperti ini teman itu ada? Ya ampun... Ku pikir semua orang tak ada yang sudi berteman denganku Mi. Kamu tau alasannya? Apa aku perlu memberitahu alasan itu?"

Berhentilah bersikap kekanak-kanakkan Nid. Aku selalu berkata seperti itu setiap saat. Bagaimanapun juga sulit bersikap dewasa jika kau tak tau caranya. Jadi, aku hanya bisa membisu di tempatku. Berharap bahwa dia bisa membaca apa yang aku pikirkan tadi. Walaupun mustahil, sekali sajaaaa. Kumohon :')

Tory...
Setiap saat dalam hidupku, aku melihat banyak hal yang tak seharusnya aku lihat. Apakah itu normal? Orang-orang di sekitarku mungkin akan menertawakanku karena hal ini. Aku masih belum 20 tahun. Aku bahkan belum tau apa itu penting. Aku masih seperti anak 10 tahun. Masih. 

Mungkin kelihatannya seperti itu, kan? Apakah dengan bersikap seperti anak kecil itu salah? Aku suka menjadi anak kecil. 

Kenapa aku suka mereka ? Karena anak kecil tampaknya bahagia. Aku ingin seperti mereka. 
Tapi, dan tapi.
Hidup yang aku lalui mengajarkanku untuk berhenti terus menjadi anak kecil. Akan ada saatnya dimana aku memulai untuk lebih serius.

Apakah dunia begitu kejam? Kejam ya, kan? Aku akan berhenti di sini. Berhenti mengeluh lagi, sudah cukup bagiku untuk semuanya. Terima Kasih.


Salam, @Nida