Aku dan Lintang |
Hampir saja aku melupakan hari ini. Hampir.
Karena kesibukanku sebagai mahasiswi. Aku berharap,
aku gak melupakan keluargaku sendiri.
26 September 2014. Adik aku yang paling bungsu, yang
kalau si bungsu asli –Alm. Danial- masih hidup. Dia hanya jadi anak yang ke-4
dalam keluargaku… hari ini, adalah ulang tahunnya.
Adik aku yang paling gak bisa ditebak tindakannya.
Adik aku yang sebenernya manja, tapi gak mau ngaku.
Adik aku yang kadang ngeselin sampe pengen nyekek
pakai bantal :)
Adik aku yang joroknya gak tertolong lagi…
Selamat Ulang
Tahun Nur Lintang Permata.
Bagaikan Nur dan Bintang di langit malam yang gelap,
kamulah permata umi dan abi.
Nama yang indah, bukan?
Kadang, aku iri dengan namanya…. Tapi, syukurlah.
Karena aku adalah ‘Annida’ aku gak pernah menunggu hingga lumutan saat absen dari
SD hingga SMA :p
Dan karena ‘sholihah’ membuatku ingin mendedikasikan
diriku sendiri agar bisa menjadi anak yang sholeh, selalu ber-etika, dan selalu
ingat dengan Allah.swt dimanapun.
Selamat Ulang
Tahun sekali lagi…
Sebagai kakak, sebagai tetehmu… Aku harap, Lintang bisa
menjadi anak yang baik, berbakti, sholeh sholihah, dan nurut dengan orang tua.
Karena… pada waktunya. Kamulah yang akan mengurus
abi dan umi di masa depan. Karena pada hakikatnya, itulah tugas anak bungsu.
Anak yang terakhir menghilang untuk merantau jauh ke luar Kota. Karena pada
akhirnya, selalu begitu dalam setiap keluarga.
Selamat Ulang
Tahun Nur Lintang…
Mba Nida doakan yang terbaik dari yang terbaik di
sini.
Barakallahu atas hidupmu.
Semangat! Dan teruslah buat umi dan abi bangga, buat
mereka tersenyum. Buat mereka merasa bahagia. Jika kita -kakak-kakakmu- gak
bisa melakukan semua itu, gagal melakukan semua itu… Aku selalu berharap,
adik-adikku bisa mengantikan harapan kita.
Sekali lagi. Selamat Ulang Tahun.
Maaf ya, kadonya cuman doa dan postingan ini.
({})
Love you!
Kakakmu, © Nida
[Post: Semarang, 26 September 2014]