Setiap orang
pasti punya orang-orang special di
hidupnya. Buat aku, selain keluarga…orang special
itu adalah sahabat. Mereka yang dapat berbagi suka duka, bebagi beban
hidup, dan berbagi pengalaman lewat cara-cara konyol, aneh, atau bahkan gak
masuk akal sekalipun.
Gak semua
orang mempunyai sahabat. Tapi, dalam poros hidupku, Tuhan telah mempertemukan
aku pada mereka… aku bersyukur, guys.
Sampai pada suatu waktu, aku merasa takut kehilangan mereka. Entah karena mereka
telah mempunyai orang lain sebagai penggantiku, atau karena mereka melupakan
masa lalu yang indah tentang kebersamaan yang pernah terukir.
Takdir
Mempertemukan Kita Secara: Tak Terduga
aku dan mereka. |
Kesan pertama
saat aku bertemu kalian hanyalah sebuah kesan bodoh yang sama sekali berlawanan
arah. Kesan yang salah tentang siapa diri kita. Hari itu aku mulai percaya
bahwa, tak semua orang tampak sama dengan penampilan luar yang terlihat.
Aku pun kerap
kali tertawa saat kau bilang, “Kukira kamu anaknya pendiem, jutek, plus tipe-tipe orang yang misterius banget.”
Seperti itukah aku terlihat pertama kali dimatamu? Lalu kau akhirnya berkata
tentang kenyataan, “ternyata kamu cerewetnya minta ampun. Lebih cerewet dari
ibu-ibu malahan. Asyik, supel, lucu, bikin gemes, dll, dll.” Dan kita tertawa
bersama menyadari bahwa Tuhan mempertemukan kita lewat cara-cara yang unik atas
dasar kesan pertama tentang diri kita.
Berjuang
Bersama Kalian Adalah Pengalaman Ter-Absurd Yang Manakjubkan
aku dan Nisa San |
Dengan
bersama, kita adalah tim yang fantastic. Ide-ide kita yang kerap kali tak masuk
akal adalah sesuatu yang membuat kita berhasil meraih juara pertama dalam
perlombaan di Tingkat Provinsi, ingat?
Walau berbeda
jalan, kita melangkah dengan bergandengan tangan bersama-sama. Saling
bahu-membahu saat salah satu dari kita terjatuh dalam jurang kehidupan. Rela
berbagi pundak untuk istirahat sejenak. Bersama-sama, kita melewati arus tanpa
berbalik arah. Segalanya menjadi lebih mudah untuk dilalui, dengan bersama.
Entah kenapa,
aku merasa menjadi orang yang paling beruntung saat itu. Aku tak pernah merasa
lelah berjuang untuk mimpiku. Dan aku mulai percaya pada segalanya yang tampak
mustahil bagi orang lain.
Pada
Persimpangan Jalan, Kita Tetap Harus Melepaskan Tangan
tetap akan berpisah, di persimpangan. |
Karena kita
berbeda jalan, akan ada dimana yang namanya: persimpangan. Pada saat itulah
kita akan berpisah.
Kamu yang
memilih melanjutkan kuliah di PTN, atau kamu yang memilih sistem Asrama di
tempat barumu menimba ilmu, dan aku yang memilih keluar kota dengan 19 jam
perjalanan darat dari rumahku.
Mimpi dan
ambisi yang berbeda membuat kita mau tak mau harus melepaskan tangan. Tapi,
percayakah kau, akan ada jalan lain yang mempertemukan kita kembali. Hingga
pada saat itu, kita akan berpegangan tangan lagi seperti semula.
Hey,
Jarak Gak Akan Pernah Bisa Memisahkan Kita. Apalagi Waktu…
karena Tuhan telah membuat skenario terbaik sejak awal |
Dear
sahabat-sahabatku, aku pergi bukan untuk menghindari kalian. Aku pergi karena
aku butuh tempat baru untuk berkembang. Meski sejauh apapun aku melangkah untuk
berkelana, aku akan selalu kembali ke tempat kita menghabiskan waktu di
masa-masa paling sakral. Masa remaja.
Kamu ingat,
kan? Kita semua sama-sama tau, bahwa waktu seperti ini akan datang… Satu
per-satu dari kita akan berjuang meraih mimpinya, dan kita tak akan pernah bisa
selamanya di tempat yang sama.
Tapi, banyak
orang yang berhasil dalam hubungan persahabatan jarak jauh kok.
Makasih
Sudah Hadir Dalam Duniaku Yang Abu - Abu
makasih selalu ingin ku ucapkan pada kalian |
Aku yang
pemalu dan agak tertutup bisa menjadi pribadi yang berbeda saat bersama kalian.
Entah kenapa, kadang, aku juga merasa tak bisa memahami diriku sendiri. Yang
kutau, aku merasa nyaman bersama kalian, menghabiskan waktu berlama-lama adalah
suatu hal yang tak pernah terasa bosan saat kita berkumpul bersama, di tempat
manapun.
Bersama
kalian, aku mengenal canda tawa, aku mengenal dunia dalam sudut pandang lain,
aku melihat hal-hal baru yang menakjubkan.
Bersama
kalian, aku merasa menjadi pribadi yang bebas. Aku dapat mengekspresikan apapun
yang kumau, tanpa takut menyinggung perasaan. Intinya, dengan kalian, aku menjadi
diriku sendiri tanpa kepalsuan.
Aku
Rindu Masa – Masa Indah Itu, Disini…
meski rindu, aku masih tetap bertahan |
Bahkan belum
setahun sejak kepergianku dan pertemuan terakhir kita. Rasa rindu akan
kebersamaan dengan kalian sudah menyelimuti hampir seluruh ruang di dalam
jiwaku. Aku merasa, sebagian dari diriku ikut tenggelam pada masa lalu. Hampa,
begitulah definisi yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini.
Kalian
bilang, aku hanya belum beradaptasi, aku hanya merasa kesepian di tempat yang
jauh dari orang-orang terdekatku. Satu hal yang selalu akan kuingat, “dimanapun
kau, masih ada kita sayangku… berjuanglah demi tujuan awalmu, disana.”
Tunggu aku
kembali dengan sebuah misi yang tercentang tanda hijau ya, kawan.
Selamat
Berjuang, Semoga Jalan Yang Kita Pilih Adalah Jalan Terbaik Untuk Kita
selalu, kuselipkan doa pada harapan di masa depan |
Berjuanglah
dengan gagah berani tanpa kenal menyerah, hai kalian. Ingat dulu kita yang juga
berjuang bersama hingga terseok-seok. Meski saat ini tak bisa kutemani kembali
perjuanganmu itu, dari jauh… akan selalu kuselipkan doa disetiap malam, untuk
kita.
Berjuanglah,
kawan. Karena semangatmu adalah bahan bakar untukku juga. Hingga saat kita
berjumpa nanti, akan kuceritakan perjuangan ini dengan penuh kesombongan di
hadapan kalian. Ya. Hanya di hadapan kalian. Ayo kita berlomba secara adil. Siapakah
diantara kita yang berhasil membuat impian mustahilnya menjadi sebuah
kenyataan.
Disini, aku
selalu menantikan saat itu ketika tiba. Selamat berjuang, my besties ter-the best ({})
Dari
sahabatmu, yang pernah berjuang bersama.
Semarang, 18 April 2015
11.48 wib
No comments:
Post a Comment
Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.
- Kutunggu komentarmu.