Friday, April 17, 2015

BERJUANGLAH DENGAN GAGAH, SAHABATKU.



Setiap orang pasti punya orang-orang special di hidupnya. Buat aku, selain keluarga…orang special itu adalah sahabat. Mereka yang dapat berbagi suka duka, bebagi beban hidup, dan berbagi pengalaman lewat cara-cara konyol, aneh, atau bahkan gak masuk akal sekalipun.

Gak semua orang mempunyai sahabat. Tapi, dalam poros hidupku, Tuhan telah mempertemukan aku pada mereka… aku bersyukur, guys. Sampai pada suatu waktu, aku merasa takut kehilangan mereka. Entah karena mereka telah mempunyai orang lain sebagai penggantiku, atau karena mereka melupakan masa lalu yang indah tentang kebersamaan yang pernah terukir.

Takdir Mempertemukan Kita Secara: Tak Terduga
aku dan mereka.
Kesan pertama saat aku bertemu kalian hanyalah sebuah kesan bodoh yang sama sekali berlawanan arah. Kesan yang salah tentang siapa diri kita. Hari itu aku mulai percaya bahwa, tak semua orang tampak sama dengan penampilan luar yang terlihat.

Aku pun kerap kali tertawa saat kau bilang, “Kukira kamu anaknya pendiem, jutek, plus tipe-tipe orang yang misterius banget.” Seperti itukah aku terlihat pertama kali dimatamu? Lalu kau akhirnya berkata tentang kenyataan, “ternyata kamu cerewetnya minta ampun. Lebih cerewet dari ibu-ibu malahan. Asyik, supel, lucu, bikin gemes, dll, dll.” Dan kita tertawa bersama menyadari bahwa Tuhan mempertemukan kita lewat cara-cara yang unik atas dasar kesan pertama tentang diri kita.

Berjuang Bersama Kalian Adalah Pengalaman Ter-Absurd Yang Manakjubkan
aku dan Nisa San
Dengan bersama, kita adalah tim yang fantastic. Ide-ide kita yang kerap kali tak masuk akal adalah sesuatu yang membuat kita berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan di Tingkat Provinsi, ingat? 

Walau berbeda jalan, kita melangkah dengan bergandengan tangan bersama-sama. Saling bahu-membahu saat salah satu dari kita terjatuh dalam jurang kehidupan. Rela berbagi pundak untuk istirahat sejenak. Bersama-sama, kita melewati arus tanpa berbalik arah. Segalanya menjadi lebih mudah untuk dilalui, dengan bersama.

Entah kenapa, aku merasa menjadi orang yang paling beruntung saat itu. Aku tak pernah merasa lelah berjuang untuk mimpiku. Dan aku mulai percaya pada segalanya yang tampak mustahil bagi orang lain.

Pada Persimpangan Jalan, Kita Tetap Harus Melepaskan Tangan
tetap akan berpisah, di persimpangan.
Karena kita berbeda jalan, akan ada dimana yang namanya: persimpangan. Pada saat itulah kita akan berpisah.
Kamu yang memilih melanjutkan kuliah di PTN, atau kamu yang memilih sistem Asrama di tempat barumu menimba ilmu, dan aku yang memilih keluar kota dengan 19 jam perjalanan darat dari rumahku. 

Mimpi dan ambisi yang berbeda membuat kita mau tak mau harus melepaskan tangan. Tapi, percayakah kau, akan ada jalan lain yang mempertemukan kita kembali. Hingga pada saat itu, kita akan berpegangan tangan lagi seperti semula.

Hey, Jarak Gak Akan Pernah Bisa Memisahkan Kita. Apalagi Waktu…
karena Tuhan telah membuat skenario terbaik sejak awal
Dear sahabat-sahabatku, aku pergi bukan untuk menghindari kalian. Aku pergi karena aku butuh tempat baru untuk berkembang. Meski sejauh apapun aku melangkah untuk berkelana, aku akan selalu kembali ke tempat kita menghabiskan waktu di masa-masa paling sakral. Masa remaja.

Kamu ingat, kan? Kita semua sama-sama tau, bahwa waktu seperti ini akan datang… Satu per-satu dari kita akan berjuang meraih mimpinya, dan kita tak akan pernah bisa selamanya di tempat yang sama.
Tapi, banyak orang yang berhasil dalam hubungan persahabatan jarak jauh kok.

Makasih Sudah Hadir Dalam Duniaku Yang Abu - Abu
makasih selalu ingin ku ucapkan pada kalian
Aku yang pemalu dan agak tertutup bisa menjadi pribadi yang berbeda saat bersama kalian. Entah kenapa, kadang, aku juga merasa tak bisa memahami diriku sendiri. Yang kutau, aku merasa nyaman bersama kalian, menghabiskan waktu berlama-lama adalah suatu hal yang tak pernah terasa bosan saat kita berkumpul bersama, di tempat manapun.

Bersama kalian, aku mengenal canda tawa, aku mengenal dunia dalam sudut pandang lain, aku melihat hal-hal baru yang menakjubkan.
Bersama kalian, aku merasa menjadi pribadi yang bebas. Aku dapat mengekspresikan apapun yang kumau, tanpa takut menyinggung perasaan. Intinya, dengan kalian, aku menjadi diriku sendiri tanpa kepalsuan.

Aku Rindu Masa – Masa Indah Itu, Disini…
meski rindu, aku masih tetap bertahan
Bahkan belum setahun sejak kepergianku dan pertemuan terakhir kita. Rasa rindu akan kebersamaan dengan kalian sudah menyelimuti hampir seluruh ruang di dalam jiwaku. Aku merasa, sebagian dari diriku ikut tenggelam pada masa lalu. Hampa, begitulah definisi yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini.

Kalian bilang, aku hanya belum beradaptasi, aku hanya merasa kesepian di tempat yang jauh dari orang-orang terdekatku. Satu hal yang selalu akan kuingat, “dimanapun kau, masih ada kita sayangku… berjuanglah demi tujuan awalmu, disana.”
Tunggu aku kembali dengan sebuah misi yang tercentang tanda hijau ya, kawan.

Selamat Berjuang, Semoga Jalan Yang Kita Pilih Adalah Jalan Terbaik Untuk Kita
selalu,
kuselipkan doa pada harapan di masa depan
Berjuanglah dengan gagah berani tanpa kenal menyerah, hai kalian. Ingat dulu kita yang juga berjuang bersama hingga terseok-seok. Meski saat ini tak bisa kutemani kembali perjuanganmu itu, dari jauh… akan selalu kuselipkan doa disetiap malam, untuk kita.

Berjuanglah, kawan. Karena semangatmu adalah bahan bakar untukku juga. Hingga saat kita berjumpa nanti, akan kuceritakan perjuangan ini dengan penuh kesombongan di hadapan kalian. Ya. Hanya di hadapan kalian. Ayo kita berlomba secara adil. Siapakah diantara kita yang berhasil membuat impian mustahilnya menjadi sebuah kenyataan.

Disini, aku selalu menantikan saat itu ketika tiba. Selamat berjuang, my besties ter-the best ({})

Dari sahabatmu, yang pernah berjuang bersama. 

Semarang, 18 April 2015
11.48 wib


No comments:

Post a Comment

Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.

- Kutunggu komentarmu.