Tuesday, June 2, 2015

KEMANA PERGI NYA SEMUA SEMANGATMU?



Aku ingin menyerah, pada saatnya dimana aku merasa kelimpungan dengan bejibun beban tanggung jawab yang harus dipikul. Pada saat itu, aku dengan mudahnya memikirkan beribu cara ‘untuk menyerah.’
Suatu hari, aku sadar, pikiran itulah yang sudah membuatku melakukan hal-hal yang negative selama berulang. Aku sudah terlanjur…

Aku Berfikir Untuk Kabur Dari Perkuliahan. 
Ada hak selama 3x bolos perkuliahan di dalam peraturan Fakultasku. Pada saat itulah, pada saat titik terjenuhku di semester ini, aku menggunakan hak tersebut. Kemana semangat yang dulu? Yang bahkan, ketika aku jatuh sakit, aku tetap dengan gagah berani berjalan ke kampus. Atau, ketika hujan tengah malam menerjang, aku pun tetap membuka payung untuk jalan ke kampus.

Mungkin saja, aku butuh rehat sejenak…

Aku Hanya Tak Ingin Mereka Kecewa.
Aku pernah sekali mengecewakan mereka. Umi dan Abi. Atau mungkin, lebih dari sekali. Menyerah pada beban kuliah saat ini hanyalah suatu yang sia-sia.
Aku masih berdiri, masih belum pada tahap terseok-seok. Namun bahkan, semuanya terasa berat saat ini.

Kemudian, aku mulai ingin mengumpulkan semua mimpi-mimpi yang lama, mimpi yang membuatku terus bangkit dan dengan gagah berani aku jadikan bahan bakar untuk tetap melangkah.

Pada Saatnya Nanti, Akan Ada Hari Yang Lebih Buruk.
Aku memang tau, dengan jelas. Beban kuliah bukan apa-apa dibandingkan dengan beban ayahku, yang berjuang bahkan hingga suatu hari pernah jatuh sakit. Demi mencari nafkah.

Sebagai gadis muda, yang ingin membahagiakan orangtuanya, menjadi orang sukses, dan berfikir untuk berkarir dalam kehidupan masa depannya. Aku memang tau, bahwa akan ada saatnya, mungkin aku benar-benar akan menyerah. Menyerah yang sebenarnya.
Mengeluh saat ini, apakah salah?

Sejujurnya, bukan mengeluh yang aku takutkan. Hanya, aku takut akan hal-hal buruk yang mungkin terlintas di pikiranku, dan menjadi sumber masalah. Karena selalu, aku kadang kala tak pernah berhasil melawan diri sendiri. Melawan pikiran-pikiran itu.

Sejenak, aku pernah hampir mengubur seluruh impianku, melupakan Tuhan, dan tak bertanggung jawab pada semua beban yang sedang aku pikul. Karena pikiran itu. Yeah~ aku benar-benar payah.

Kuharap, Diriku Akan Sadar. Bahwa, Semua Pasti Berlalu.
Dan begitu pula dirimu.
Kuharap, kita akan sadar betapa semua ini adalah ujian yang membuat kita bertambah kuat. Percayakah diri kita akan kuasa Tuhan? Maka percayalah, tak pernah Tuhan memberikan cobaan melebihi apa yang bisa kita tanggung.

Aku percaya, aku mampu melewati ini. Umi, abi, mereka adalah dukungan terbesar yang membuatku bertahan dengan semua apa yang ada.
Aku. Ingin. Sukses.

Mimpi… kembalilah. Kembali buat aku berjuang kembali meraih mu :’)

Dariku, yang tengah terjatuh di jalannya.
Meski lelah... tolong, kembalikan semangatku :')

Semarang, 26 Mei 2015
22.05 wib

No comments:

Post a Comment

Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.

- Kutunggu komentarmu.