Masih punya
temen, or sahabat masa putih biru setelah lulus SMA itu anugrah banget deh.
Beruntungnya, aku :’)
With Yoan |
Iya. Beruntung
banget.
Ya, walaupun,
hubungan kita gak selalu harus ketemu, contact
tiap hari, curhat juga gak tiap hari, sih. Se-enggaknya, ada orang yang
bisa di ajak berbagi perjuangan kita semasa ‘alay.’
Bagian
tersedihnya, cuman tersisa satu orang aja yang selama ini menjadi bagian saksi
bisu masa-masa perjuangan alay itu. Namanya: Yoanita Utami. Aku sering panggil
dia dengan nama depannya, Yoan.
Yah… Kita
selalu menghabiskan waktu yang sama, bersenang-senang untuk hal yang sama.
Seperti dulu, kita yang selalu jalan bersama melalui jalan setapak. Walau pada
akhirnya, kita akan berpisah karena arah rumah kita yang berbeda.
Seenggaknya,
walaupun aku dan dia tak duduk di bangku putih abu-abu yang sama. Hubungan kita
masih berlanjut hingga sekarang, kuliah.
Finally, kita
kuliah di satu Kota yang sama, Semarang. Tapi, beda kampus.
Sayang dan
anehnya, aku sama sekali belum pernah ketemu di Semarang. Setiap kali ada
kesempatan untukku berkunjung ke tempat kost-nya, selalu dia ada suatu hal yang
gak bisa di tolak. Aku gagal ketemuan di sana, deh -___-
Dan hari ini,
senin, 16 February 2015. Aku dan Yoan bertemu kembali, setelah lebih dari 6
bulan kita lost contact. Wow, rasanya
ada yang beda dari diri kita.
Bukan karena
wajahnya dan wajahku yang tambah dewasa, tapi lebih karena, kita juga tak lagi se-alay
dulu. Tak lagi berpegang teguh pada ego, seperti SMP. Dan mungkin, tak lagi
mengganggap dunia kita itu sebagai ajang main-main.
Bahasan kita,
lebih serius daripada bahasan kita… waktu
itu.
Wow, benar…
waktu memang telah menumbuhkan kita. Merubah sebagian dari kita.
Seperti
biasanya, dia menjemputku di rumah. Sudah barang tentu, umi gak
memperbolehkanku pake motornya selama ini. Ada urusan yang lebih penting
untuknya, untuk keluargaku, tentunya.
Beberapa
waktu lalu aku sudah ngeles minta ijin memakai motornya untuk bertemu teman-temanku
yang lain. Cukuplah sudah aku merepotkan my mommy sayang, yang tengah sibuk
demi kami.
Okey, back to
topic.
Rencana awal
ke BC (Burger Ciceri) gagal karena kita pengen ke Ramayana Mall. Disana pun
kita makan + pesan menu KFC seperti biasanya, ngobrol banyak hal seperti
biasanya, dan ber-selfie ria seperti biasanya, sebagai hidangan penutup sebelum
menuju ronde 2.
Pesan menu yang sama, dari jaman beheula. |
Lalu, aku dan
Yoan memutuskan pergi ke salah satu tempat Karoke, namanya lupa. Setelah
perdebatan yang panjang kali lebar, kita akhirnya memilih kelas regular, dengan
biaya Rp.35/jam satu ruangan.
Dan hanya
berdua… nyanyi bagai orang gila, wkwk.
Aku dan Yoan
nyanyi bareng, maupun gantian. Kebanyakan lagu-lagu Korea sama Inggris sih. Dan
kebanyak galau. Parahnya, kita pernah dapet score terburuk: 60. Bad bangeeeet,
hahaha. Siapa suruh nyanyi asal-asalan :p Gak bisa nge-rap, sok ngerap, fiuuuh.
Nyanyi teroooos, sampe puas. |
Pulangnya,
barulah kami mampir ke BC. Ronde, huh? Dengan memesan dua jenis burger dan dua
jenis minuman, di bungkus. Hari sudah terlalu sore, anak mami harus pada
pulang, hahahahhhh.
---
Bermain
bersama Yoan mengingatkanku betapa waktu telah berlalu dengan cepat.
Kita berdua
pernah berharap, teman-teman yang lainnya, teman yang pernah mengisi hari-hari
penuh perjuangan kita di masa putih-biru juga hadir pada temu kangen ini.
Sayangnya, entah alasan apapun yang ada, mereka tetap tak bisa hadir.
Pada akhirnya
pun, hanya kita berdua, lagi.
Berdua
kembali. Selalu.
Pertemuan ini
sesungguhnya tidak hanya untuk kita berdua. Lagi-lagi, yang lainnya memilih
sibuk pada dunia baru mereka. Melupakan teman seperjuangan lama yang kini juga
tengah berjuang di hidupnya masing-masing, namun tak pernah melupakan masa
lalunya. Bahkan kita berdua sudah mencoba menghubungi mereka.
Setidaknya,
kapanpun kalian punya waktu luang, hubungilah kita balik. Katakan maaf atas
ketidak-hadiran kalian karena waktu yang bentrok. Sejujurnya, kita sudah lelah,
selalu menjadi bagian yang mengejar kalian untuk meminta waktu kalian dalam
menghadiri temu kangen.
Karena
itulah, saat Yoan bertanya padaku perihal salah satu teman kita semasa SMP,
yang juga menjadi teman seperjuangan kita, berjalan melalui jalan yang sama
untuk pulang ke rumah. Aku gak pernah menanggapinya dengan serius.
Aku sudah
lelah.
Sangat lelah.
ckck, Nida lelaaaaahhhhhhhhh. Dapetnya malah balon orang ulang tahun di KFC, hahahhhh |
Aku
memutuskan untuk membiarkannya mengalir begitu saja. Jika aku menghubungi
terus-terusan, aku akan selalu menjadi pengganggu.
Tapi baiklah,
demi masa lalu yang indah, aku ingin mencoba menghubunginya kembali. Aku bahkan
meminta nomer teleponnya ke Yoan.
Nanti.
Kapan-kapan. Akan kucoba hubungi dia. Kalau udah beli pulsa, wkwk.
Dear, Yoan.
Makasih ya,
masih mau jadi bagian dari hidup Nida. Menjadi sahabatku hingga sekarang.
Selama 6 tahun ini, kita saling mengenal dan bertukar sapa. Aku ingin sekali
menjadi sahabatmu sampai tua, dan di Surga kelak.
Love You, beib. |
Thanks, hari
yang berkesan.
Walau cuman
kita berdua. Kita mampu mengabadikannya dalam satu canda, tawa, bahagia, dan
pelepasan beban dengan bernyanyi bagai orang gila, hihi.
See You,
pertemuan selanjutnya.
Sahabat
lamamu yang unyu © Nida
Serang, 16
February 2015
No comments:
Post a Comment
Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.
- Kutunggu komentarmu.