Saturday, November 30, 2013

ANAK ABK


Anak ABK. Taukah kamu apa itu ABK? ABK kepanjangannya dari Anak Berkebutuhan Khusus. 
Anak-anak ABK tetaplah anak-anak. Mereka sama seperti kita, bedanya. Mereka kurang normal secara emosional. 

Kalau kalian mau tau lebih lanjut, silahkan google. Dalam postingan ini. Aku hanya akan memberikan pendapatku saja. 

Pertama, alasan. Kenapa aku menceritakan hal ini? Ayo dengarkan dulu. 
Di sekolahku. Ada dua orang anak dari sekolah khusus yang bisa kita katakan 'murid sampingan' yang sertiap sebulan sekali, selama 6 hari (seminggu) mereka akan di tempatkan di sekolahku. Ada yang di kelas XI dan XII. Nah, sebenarnya ada 4 orang *kalo gak salah ya* Yang di kelas XI (cowo) di tempatkan di XI IPS 1 dan di kelas XII. Satu cewe, dua cowo. Yang cewe di tempatkan di XII IPS 5 dan yang cowo di kelasku. XII IPS 6. 

Sampai sini mengerti?

Baiklah.... Anak ABK itu istimewa. Kenapa Tuhan melahirkan anak-anak seperti itu kedunia ini? Apakah mereka lahir dengan segala kekurangan mereka karena kesalahan kedua orang tuanya? Kalau bukan? Siapa lagi? Apakah itu karena karma? Ujian hidup? atau balas dendam Tuhan? 

Siapa yang tau? Cobalah belajar dewasa. Jangan sekali-kali kita menjadi lebih buruk dari mereka teman-teman. Yang harus kita lakukan adalah, belajar dari mereka dan bersyukur. Berterima kasih. Bukan menjadikan keadaan menjadi lebih buruk pffffft

Namanya Andi dan Danu. Jika kita amati, Andi sudah mendekati orang normal. Ia pintar adzan dan punya kepercayaan diri yang tinggi. Emosinya mudah di atur dan tak sulit berbicara dengannya. 

Namun bagaimana dengan Danu? Inilah ABK sesungguhnya. Mungkin sulit untuk kalian buat mengerti, karena kalian tidak bertemu dengan mereka secara langsung. Tapi jika aku ceritakan. Cerita ini cukup rumit dan panjang. Aku gak tau sejarah mereka, aku gak kenal mereka terlalu dalam, aku juga gak tau keluarga mereka, aku bahkan gak tau nama asli sekolah mereka pfffft. 

Yang aku tau, mereka anak ABK yang di titipkan untuk belajar di sekolah normal. 
Apa tujuannya mereka di tempatkan di sekolah normal? 

ABK tidaklah sama. Anak-anak ini punya kelainan. Sulit untuk hidup di lingkungan orang normal yang penuh dengan berbagai macam konflik yang pelik. Sulit! Bahkan bagiku sendiri juga sangat sulit. 

Danu itu seperti tokoh utama dalam sebuah film yang pernah aku tonton. Bedanya, dalam film tersebut si tokoh utama berhasil mengembangkan perasaannya dan jatuh cinta dengan gadis normal. Secara emosional ia berkembang. Kecacatannya adalah ia tampak seperti robot yang lemah. Yang bahkan di bully dengan sesamanya tak pernah bergeming. Yang bahkan saat di ejek juga tak pernah melawan. Tapi satu! ia sangat sangat dan sangat pintar. Terlalu pintar

Apa bedanya? Mungkin banyak. Mungkin Danu tak sama dengan tokoh yang aku maksud. Kenapa? Itu kita lihat lagi dari seluk beluk latar belakannya. 
Ada alasan, selalu ada. Tokoh film itu pintar dan berhasil jadi dokter hebat. Di masa lalu, ia punya trauma yang cukup serius yang menyebabkan kakaknya meninggal. Saat itulah keinginan menjadi dokter tumbuh dalam jiwanya. Saat itulah ia belajar untuk menjadi dokter dengan keras. Selain dari semua itu. Ia bertemu dengan orang-orang hebat yang menuntunnya bertemu kembali dengan orang-orang lain yang setingkat dengannya. Sama hebatnya dan bahkan ia di tempatkan di dalam lingkungan orang-orang normal. 

Lalu, kenapa aku membahas film itu? Aaaah sejujurnya aku bukan mau membahas. Aku hanya mau membandingkan. 

Ini tentang Danu, untuk Andi. Seperti yang aku katakan, ia sudah tampak normal. Tak perlu terlalu jauh di bahas. Danu seperti tokoh itu. Danu suka game kan? Mungkin ada alasannya. Siapa tau Danu akan menjadi gamers di masa depan? Pencipta gamers? Yah seperti itulah~

Suatu hari bu Ida (guru TU dan Kimia) ke kelasku dan marah-marah. Katanya, 
"Siapa yang melempar Danu pakai kertas?"
Semua murid di kelas aku diam.
"Ayo ngaku!!!"
Suaranya merdu, semerdu deburan ombak di tengah laut. Kita cuma bisa nyengir. Anak-anak cowo mulai saling tuduh.
"Iyaaaang bu iyaaaang" Ada yang bilang juga "si ituuuu bu ituuuu" padahal bukan salahnya Iyang ._. #PrayForIyang
Lalu, di mulailah pidato panjang*lebar khas bu Ida
"Jangan seperti itu kalian. Kalau cuma di ledek ibu diam saja. Tapi kalau sudah dalam hal fisik!!!! Kalian yang ibu marahin!!!!!!!"

Pada intinya, bu Ida bilang. Tujuan anak-anak ABK di tempatkan di sekolah normal adalah agar mereka bisa beradaptasi. Anak-anak ABK tak luput dari ancaman dan kekerasan dari kita. Sadar tak sadar, sengaja atau tidak, baik atau buruknya sikap kita. Aku yakin. Kita pasti pernah menyiksa mereka, menertawakan mereka, mengumpat mereka, mengolok-ngolok mereka. Kalau mereka tau? Bagaimana perasaan mereka???

Aaaah, Anak-anak seperti itu selalu butuh orang lain untuk tempat berlindung. Orang tua. Hanya satu-satunya yang bisa mereka pegang erat-erat ketika bahaya menanti. Tapi? bagaimana jika orang tua mereka sudah tiada? Keduanya. Apa yang akan mereka lakukan? Dunia ini keras! 

Karena itulah, mereka di didik dan di tempatkan di lingkunganku. Mencoba seberapa bisa mereka bertahan...

Lucunya, kata bu Ida "Danu udah sering ngadu sama ibu tentang kelakuan kalian"
"Katanya Danu di lemparin terus ya? Apalagi pake kulit mangga!!! ayo ngaku!"
Dan yang terjadi adalah kita semua tertawa. Sungguh memalukan.
Dan sungguh itu benar. Gak tau diri ya .__. 

"Danu bilang 'Aku sudah kebal dengan mereka, aku akan bertahan' tapi kaliannya jangan terus-terus begini!!!"

ckckck. Oke. Itu peringatan dari bu Ida yang pertama untuk kelas aku. Anak-anak cewe saling ngerumpi dan menyalahkan anak-anak cowo yang memang kurang ajar. 

Ada yang pernah berkomentar, dan itu nusuk banget,
"Kita di kejar orang normal aja takut. Gimana kalau itu orang itu gak waras?"

Ohya? Jadi Danu di sebut sebagai 'orang gak waras?' itu sama aja dengan kata 'gila' iya kan? Wow banget (?) Apakah gak keterlaluan? Aku gak terima, kenapa?

Karena gak waras, gila, tak normal, idiot dan ABK itu berbeda. Orang punya pemikiran masing-masing. Aku tau kok. Tapi tolonglah. Jangan selalu menyalahkan dia seperti itu. Jangan menyebutkan dia begitu. Bagaimana jika dia tau? Aaaah dia gak akan tau kok, yayaya. Kalau aku bilang kamu 'gila' kamu marah gak? Pfffff

Hargai mereka dan cobalah belajar dari mereka. Kenapa mereka di tempatkan di kelas kita? Agar kita belajar. Yang kata my seatmate "Kitalah yang di uji mentalnya Nid"

Ya benar. Kita layaknya anak SD. Padahal umur kita udah berapa, setidaknya bertindaklah sesuai umur >,<
Please, kalau kalian punya anak dan bernasib kayak Danu dan Andi tau rasa deh kalian ckckck. Tapi jangan sampai deh ya. Kitalah yang repot dan kita gak akan tega.

Jadi, mulai dari sekarang. Coba belajar dewasa. Jangan provokasiin Danu lagi. Jangan juga main hal-hal yang kurang ajar .___.

Sekian dulu dari postingan kali ini. Sekali lagi. IT'S MY OPINION bro~ Kalau ada yang tersinggung MOHON MAAF aja deh keke ^_^

No comments:

Post a Comment

Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.

- Kutunggu komentarmu.