Sunday, August 16, 2015

ALL ABOUT ANNISA APRILIA



NOTE:
Tulisan ini di dedikasi sebagai bagian dari Ulang Tahun yang ke-3 untuk persahabatan kita. Triple A. Sebenarnya sih gak tau ulang tahunnya bulan apa… Tapi, bedasarkan obrolan kita di Line grup Triple A. Hari jadi Triple A adalah tanggal 19 Agustus.
19 adalah hasil dari penjumlaham bulan lahir kita (April, Juni, September = 4+6+9) dan Agustus, perhitungannya adalah penjumlahan tanggal lahir kita – 50 {(26+2+14)-50} = -8, bulan ke 8 = Agustus.

TRIPLE A, my life, my happiness, my mood booster, my love, my adventure, my the best 2nd family, my best friend, my person every day, my girls everywhere.


Meski Triple A merayakan Ulang Tahun yang ke-3. Tapi persahabatan aku dan dia, yang sering aku panggil Nisa San telah berjalan selama 4 tahun. 

Gimana awal pertemuan aku dengan dia? Udah pernah aku bahas tahun lalu loh… Ini link nya: ANNIDA ANNISA AINI

Dan heeeyyy guys, meski pun aku tau ada beberapa hal yang berubah dari dirinya. Meskipun aku tau bahwa dia bukanlah Annisa Aprilia yang lugu, polos, dan pendiam seperti kali pertama kujumpai di bangku paling ujung dari jendela kelas kita yang mengarah ke tengah lapangan volIy. Meskipun dirinya adalah dia yang telah melalui banyak pertualangan tanpaku di dalamnya, dan dirinya adalah yang telah bertemu banyak sahabat-sahabat lain yang (mungkin) lebih baik dariku.

Bagiku, dia…semoga akan selalu menjadi seseorang yang kutempatkan dalam calling nomer 1 ketika butuh tempat curhat :’) 
---
Aku punya beberapa trauma tentang persahabatan. Kuharap, persahabatan ini, persahabatan aku dengan Triple A merupakan hadiah yang benar-benar hadiah untukku… Hadiah kan gak bisa di ambil lagi, ya kan? Namanya aja: H-A-D-I-A-H. #Maksa: mode on :p

Okeee, kita disini mau ngomongin About Nisa ya, menurut versiku loooh. Hey Nisaaa, maaapkeun kalo lo gak setuju sama apa yang gue tulis disini, well, lo boleh bales dendam ke gue lewat blog lo sendiri kok :p

Annisa Aprilia. Anak bungsu dari tiga bersaudara yang punya banyak fans di dunia maya, terutama twitter, gak tau deh kenapa bisa punya fans banyak bangeeeeettt… cocok jadi artist tuh. Mau dong Nida jadi manajernya, wkwk (^.^v)

Kuliahnya di Pendidikan Matematika, yaaa, emang sih cita-citanya guru. Kuliah juga di jurusan Pendidikan. Tapi kenapa hayooo pilih matematika? Serem banget, kan? Dulu aku emoooh banget belajar matematika, walaupun ujung-ujungnya aku kuliah di jurusan Akuntansi yang notabenenya banyak perhitungan.
Tapi beda loooh, rumus akuntansi dan rumus matematika kan beda, hihiii ;p

Sampai hari ini, anak yang dulunya dikenal sebagai Nisa Chibi (sekarang gak tau masih chibi2 apa engga :p) baru pacaran sekali doang, emang geeeeh, kita itu-Triple A- kaum jomblo paling lama, apalagi Ainiiiii *ups.

Pernah kita ngomongin, ntar jodoh kita kayak gimana ya? Ntar kalo kita udah tua gitu tapi belum ketemu sama yang cocok gimana, ya? Apa ta’aruf aja? Ntar kalo suami kita selingkuh, poligami, dan menduakan kita gimana, ya? Duuuh, pala berbie pucinggggg~
Absurd, kan? Yaaa inilah kita apa adanya… ngobrol hal yang sepele. Padahal jawabannya simple: memantaskan diri aja dulu, nanti ketemu kok jodohnya. Kalo kita percaya takdir, yakin deh jodoh mah udah di takdirkan buat ketemu dengan kita. Hihii.

Setiap kita ketemuan, pasti kita selalu curhat-curhatan banyak hal sampai gak tau waktu, udah malem malah masih belum cukup curhatnya :’) curhatin apa? Sebenernya banyaaaak banget. Mulai dari masalah kuliah, masalah orangtua, masalah yang lagi hot di masyarakat dan media sosial, masalah prinsip-prinsip kita, masalah cita-cita kita, masalah gebetan, pengagum rahasia, temen chatting, masalah hobby, masalah organisasi dan ukm di kampus, dan bahkan masalah cinta sejati dan persahabatan kita. Pokoknya, kita ngobrol apapun dan apa aja.

Entah kenapa, aku selalu nyaman dengan Nisa San. Dia gak banyak cek cok, dan gak muka dua kayak orang-orang, yang dateng waktu butuh doang dan pergi saat bahagia…

Dan entah kenapa, aku paling takut persahabatan aku dan Nisa bakal berakhir suatu hari karena saking sibuknya masing-masing dari kita. Karena kita punya kehidupan baru dan orang baru. Dan dalam prinsip persahabatan, selalu ada yang datang dan pergi. Dan well, jujur aja Nis… gue pribadi, merasa lo kadang susah banget di hubungi, okeee, lo sibuk, gue tau, tapi ada saatnya kalo kita gak pernah hubungi lo, ucapkan: apa kabar duluan.. atau apalah. Karena, sesibuk apapun diri aku, aku bakal hubungi sahabat aku lagi setelahnya.
Dan karena aku sudah gak lagi tinggal di Kota yang sama. Karena sekarang aku menyandang predikat mahasiswa rantau. Aku tau, intensitas pertemuan kita akan berkurang. Hey, cobalah jangan lagi menolak ya kalo kita ngajak keluar. Bahkan se-bokek nya diriku, aku sempetin hadir di setiap pertemuan kalo masih mampu hadir, meski harus nebeng makanan sama temen, wkwk *peace. Atau sejujurnya, orangtua aku termasuk orangtua yang kerasss, kalo di ibaratkan guru, termasuk ke kategori guru killer. Bahkan, aku pun selalu main kabur gitu aja. Untungnya aku tau batas, aku pulang gak selalu lebih dari jam 9 malam, dan ijin dulu lewat line/bbm/ telepon saat pulangnya telat dari janjian, hihiii. Yang penting bisa kumpul.
 ---
KITA
Nisa San, nama panggilan ini unik loh… di Jepang, orang-orang selalu panggil nama dan + San atau +Kun. Nah, entah kenapa aku lebih suka pake ‘san’. Karena Nisa lahir terlebih dahulu daripada aku, maka dari situlah, aku panggil dia pake San, biar kesannya lebih menghormati kakak yang lebih tua. Kesannya seperti kalo dalam bahasa korea, anak laki-laki panggil kakak laki-lakinya: Dae Han Hyungnim/ Dae Han Hyung. Dan Nisa San udah kayak kakak perempuan aku sendiri, kalau biasanya kakak aku pasti –kadang- ngadu ke umi, Nisa kan engga… wkwk. Itulah gunanya kalo kita punya kakak bukan kandung. Dan begitulah, Nisa San buat aku. Temen curhat yang asyik dan menyenangkan.

Then, sebagai penutup. Aku pengen banget satu kali lagi ngeluarin uneg-uneg ini. Tentangnya, tentang salah satu sahabat aku ini. Nisa San.

Hey, Nisaaa San. Kamu pasti bingung, kenapa aku sedemikian rupa membeda-bedakan mana teman, mana sahabat, mana kenalan. Dan membuat diriku sendiri membatasi hal-hal tersebut. Yeah, aku punya alasan dan pernah menjadi sebuah trauma yang gak pernah kulupakan.
Kamu pasti ngerti tentang orang-orang yang datang dan pergi. Orang-orang yang dahulu pernah menjadi teman sejati, kemanapun ada dia, selalu ada kamu. Tapi, lihat sekarang?

Orang-orang yang tak pernah absen denganmu selalu berbagi kabar dan bercerita banyak hal. Tapi, sekarang? Dia melanjutkan perguruan tinggi dimana saja kau tak tau, kan? Atau kamu mungkin tau, sayangnya, dari pihak ketiga :’)
Begitulah orang-orang…

Aku punya orang seperti kamu. Dulu. Yaaah, sekarang meski kita berteman di facebook dan dia selalu update, sedangkan aku selalu nge-like. Tak pernah ada ucapan: Hallo, apa kabar, dan sejenisnya. Layaknya orang asing. Begitulah kita berduaaaa~ aku gak tau harus gimana lagi. Ku biarkan, karena dia sudah punya orang lain sebagai penggantiku, yang (mungkin) lebih baik dan aku merasa iri, juga merasa kehilangan atas dirinya. Kenangan itu seakan hanyalah masa lalu, kuharap dia hanyalah salah satu orang yang hadir di situasi saat itu saja. Namun, lain denganmu, aku cuman pengen kalian berdua –kamu dan Ai- menjadi sahabat ku sampai kapanpun.
Bahkan menjadi sahabatku di akhirat kelak. Kita akan saling tolong menolong juga pada saatnya nanti~

Alasannya klise. Karena bersamamu, aku bisa menjadi diriku sendiri. Bersama kalian, aku merasa hangat. Bersamamu, aku bisa tertawa dan sedih tanpa malu. Bersama kalian, aku bisa mengerti hal-hal yang baik.

Kalian orang-orang yang baik. Tak ada diantara teman-temanku akan mengatakan: Yuk sholat jamaah aja. Kamu imamnya yaaa, aku iqomat saat waktunya tiba. Tak ada yang mengingatkan aku atau menegurku langsung di depanku. Yeaaah, kebanyakan dari mereka menjaga image dan mengatakan hal-hal buruk di belakang…

Kuharap, nanti… kita bisa reuni dengan pasangan dan keluarga kita masing-masing. Kuharap juga, kita bisa meraih cita dan cinta sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam masa perjuangan ini.

Meski aku dan kamu gak lagi di jalan yang sama. Tak lagi memegang lampu neon yang sama. Tak lagi saling bergenggam tangan, melewati hujan badai… akan ada persimpangan dan tempat persinggahan dan disanalah aku akan ada. Hanya di persinggahan itu, tapi, semoga ya, semoga semua itu cukup. Cukup membuat kita menjadi kuat kembali.

-Dari sahabatmu, yang berharap tulus untuk persahabatan yang kekal.
Love, Nida.

Serang, 08 Agustus
22.17 wib

No comments:

Post a Comment

Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.

- Kutunggu komentarmu.