[Sebuah narasi lanjutan "Cinta yang Salah", oleh: Annida Sholihah]
Aaah~
Aku lelah. Lelah karena pada akhirnya, aku akan
kecewa lagi, kan?
Lelah jika pada akhirnya, aku memilih menangis
untuk ini.
Lelah jika pada akhirnya…
Aku bahkan gak sanggup melanjutkan kalimat itu.
Maafin aku. Tentang perasaan gak berdasar ini.
Maafin aku, kalau aku udah terlalu jauh.
Jujur… semuanya di luar apa yang bisa kukendalikan.
Dan lagi-lagi, aku berharap. Semua perasaan ini
salah.
Aku lelah dear~
Lelah harus mengalami perasaan itu lagi. Perasaan
yang semu.
Atau perasaan yang harus dan memang perlu kita
pendam.
Aku lelah dear~ lelah pada semua fantasi dan hal
yang tak akan pernah terjadi.
Aku ingin berhenti.
Berhenti pada perasaan yang semu.
Dan aku gak ingin berhenti berjuang jika harus.
Sayangnya, keadaan berkata lain.
Sayangnya, aku harus ikhlas atas semua itu.
Lantas, aku bisa apa?
Lantas…? Haruskah kubiarkan saja hati ini terluka
kembali?
Aaaah~ ayolah.
Setidaknya, ada setitik harapan dari semua doa yang
selama ini kulakukan.
Jika keajaiban itu ada… Jaga hati dia, Tuhan. Hanya
untukku. Aamiin.
:’)
Ps: Sumpahhhh, absurd
banget kan? Banget….!?!? Udah aah, gak usah di pikirkan ._. saya lagi bĂȘte stadium
akhir. HA!
ciyeee :p (lagi)
ReplyDelete