Writing = menulis? Jadi sekolah menulis? Wow Daebak! aku daftar sekolah itu. Keren kan? Berita baiknya, baru saja pengumuman dan well, aku lolos....
Setelah sekian lama -dan juga- sulit sekali mengikuti seleksinya :( Aku mau berbagi pengalaman nih. Yang pasti gak boleh di contek ya kalau kalian juga mau -ikutan- beginian hahah
Pertama, aku kenal dan tau info ini dari suatu grup yang ujung-ujungnya banyak bertebaran di timeline dunia maya -facebook- Akhirnya, karena aku suka menulis dan penasaran. Aku buka aja tuh, merasa gak tertarik sih. Tapi tetap aku klik 'like' gitu deh keke ^-^
Dan mulailah muncul info-info lain. Kayak : Info pendaftaran, Info sekolah, info asrama, info ketentuan dan syarat dan info lain-lain. Dari tata bahasanya yang digunakan oleh admin -staf- terkait, menarik siiih. Akhirnya aku mulai tertarik. Dari situlah, aku mulai ikut daftar.
Aku kirim biodata diri, pake pesan. Formatnya begini nih :
Nama Lengkap: Annida
Sholihah
Nama Fantasi : Chieko Aida
ender :
Perempuan Link F
Domisil : Serang - Banten
GB : https://www.facebook.com/# (Nida Annida Sholihah)
Answer :
Membaca itu penting. Begitu pula dengan menulis. Membaca
dan menulis layaknya jarum dan benang bagiku.
Karena dengan itu, aku mengetahui
bagaimana dunia ini. Bagaimana orang-orang di sana menghadapinya dan menuliskan
kisah mereka dalam pena. Bagaimana orang-orang yang ingin berbicara dari hati
ke hati (kejujuran) tak mampu melakukankannya, mereka hanya mampu melakukan itu
melalui sebuah tulisan.
Dari sebuah tulisan ada harapan dan impian. Apa itu?
Satu. Agar dunia tau. Dua. Agar kita membacanya. Karena alasan itu, aku jatuh
cinta. Pada jarum dan benang yang kutemukan
Membaca dan menulis itu penting.
Sangat penting buatku.
Nah, pertanyaannya gini nih: "Seberapa penting membaca dan menulis bagimu?" Memang tak harus pakai alasan, tapi selalu ada alasan. Lebih baik, utaran saja alasanmu.
Untuk alasan menggunakan nama "Chieko Aida" Aku pernah menulis. Chieko artinya kecerdasan, kebijaksanaan. Aida diambil dari bahasa jepang Ai = Cinta dan 'da' itu niDA gitu deh. kekeke. Maka dari itu Chieko Aida berarti aku (Nida) anak yang penuh dengan kebijaksanaan, cinta dan kasih sayang dan mendedikasikan hidupnya dengan menjujung tinggi pendidikan (kecerdasan) well, agak maksa ya. Sudahlah, suka-suka orangnya :p
Pertama memang aku akui, lebih karena penasaran -alias belum mengerti seluruhnya- aku ikutan daftar sekolah fiksi ini. Lalu, tak lama kemudian. Aku dapat balasan, Begini nih ^-^
Halo. Selamat datang di tahap
pertama. Silakan baca terlebih dahulu pernyataan yang tertera dan jawab dengan
hati. Setelah membaca, tutup matamu, hembuskan napas perlahan dan hiruplah
kembali secara perlahan. Biarkan dirimu tenang dan terbawa pada khayal, yang
menempatkan dirimu pada keadaan seperti yang sudah kamu baca sebelumnya.
Ingat: jawab hanya dengan
menuruti kata hatimu. Karena hatimu tidak pernah berbohong.
----
Anda kini berada di mulut gua,
dengan jarak kedalaman yang tidak Anda ketahui. Anda mencoba melempar batu,
meneriakkan huruf A panjang, kali-kali saja bisa diketahui batas akhirnya
sampai mana. Tapi nihil. Anda tetap tidak mengetahui batas akhir dari gua itu.
Tapi Anda harus tetap melewati gua itu apapun alasannya. Gua yang gelap, tanpa
cahaya. Setelah melihat sekeliling, pandangan mata Anda kini tertumbuk pada
lilin-lilin yang entah darimana sudah tersedia sebelumnya, dengan sumbu yang
menyala. Ada banyak sekali lilin yang tersedia.
a.
Berapa banyak lilin
yang akan Anda bawa untuk menemani perjalanan Anda di gua yang tidak Anda
ketahui kedalamannya itu?
Anda kini tengah berjalan di
dalam gua. Sumbu lilin yang Anda bawa kini telah habis dan mati, begitu juga
dengan lilin-lilin lain jika Anda membawa banyak lilin. Semuanya mati dan
habis. Gua kembali gelap.
b.
Apakah Anda akan
tetap melanjutkan perjalanan tanpa cahaya atau lebih memilih untuk kembali lagi
ke mulut gua untuk mencari penerang lain lalu melanjutkan perjalanan?
Akhirnya, Anda kini sudah berada
di luar gua. Namun perjalanan masih panjang. Ada dua jalan di hadapan Anda. Di
awal persimpangan itu, Anda diberitahu bahwa jalan yang satu adalah jalan yang
terjal, sulit dilalui, namun jaraknya singkat dan bisa lebih cepat sampai ke
tujuan. Sedangkan jalan yang satunya adalah jalan yang aman, tanpa halangan
apapun, namun jaraknya jauh dan memakan waktu lama.
c.
Jalan mana yang akan
Anda pilih?
Dalam perjalanan, Anda menemukan
sebuah rumah, yang diketahui itu adalah rumah teman Anda.
d.
Apakah Anda akan
mampir sejenak, atau melewatinya agar bisa cepat sampai ke tujuan?
Anda menghela napas lega, karena
Anda telah tiba di tujuan akhir Anda. Ada tiga obyek wisata di hadapan Anda:
air terjun, danau dan laut. Dan Anda hanya diperkenankan memilih satu tujuan
saja.
e.
Obyek wisata mana
yang akan Anda pilih?
Jawaban ditunggu
dalam jangka waktu 2x24 jam. Lewat dari itu Anda dinyatakan gugur. Selamat
menjawab
Aku mendaftar tanggal 15 Desember 2013 dan dapat balasan tanggal 20 Desember 2013. Ada jeda, selama 5 hari, sebelum di balas.
Dan mau tau jawaban aku? Penasaran dengan jawaban aku? Aku juga bingung sih. Aku sampe tanya sahabat aku. Nisa San. Yang yah~ pada akhirnya dia juga hanya dikit-dikit ngerti aja. Aku minta penjelasa, tapi keburu acara sudah dimulai dan akhirnya aku menyesal kenapa tadi tak bertanya dulu sebelum pulang? pffft. Pulangnya, aku buka laptop - ngeblog- sekalian buka facebook. Karena waktunya harus 2x24 jam. Maka dari itu aku memutuskan buat membaca. Masih gak ngerti. Akhirnya aku baca ulang, pelan-pelan, baik-baik dan membayangkan -imajinasi- begitulah...
Aku berhasil menjawab,
Answer :
A.
Berapa banyak? Apakah aku harus membawa 1, 2, 3 atau bahkan 1.000 lilin? Tidak. Aku tidak akan membawa lilin sebanyak itu, membawa lilin sebelum masuk ke dalam gua yang gelap agar kita bisa sampai di tempat tujuan. Ibaratnya lilin itu adalah seorang teman. Oh, mungkin lebih dari sekedar teman Mungkin lilin itulah alasan kita bisa mencapai tujuan.
Jadi berapa banyak aku harus membawa lilin tersebut? Aku hanya akan membawa 2 lilin. Atau bahkan 1 lilin. Tapi, aku akan memilih lilin yang terbaik dari semua lilin yang tersedia. Kenapa? Kupikir, aku punya banyak alasannya, aku belajar dari pengalaman pahit yang kulalui.
B.
Apa yang harus dilakukan saat lilin itu padam? Kembali? Tidak. Itu hal konyol, itu hanya buang-buang waktu. Aku tak ingin bersikap angkuh dengan mengatakan hal itu. Tapi begitulah...
Yang aku tau, aku akan tetap jalan walaupun harus terseok-seok. Aku akan tetap melangkah maju tanpa sedikitpun mundur. Karena aku sudah di tengah-tengah perjalanan. Kalau aku kembali, itu berarti aku tak menghargai semua yang telah aku buang. Tenaga dan lilin itu. Jadi, dengan hati mantap. Aku akan bilang "Tidak. Aku tak akan kembali ke belakang"
C.
Pertanyaan inilah yang paling sulit? Itu seperti pilihan menu makanan yang pahit, tapi sehat. Dan enak, tapi tak sehat. Ibuku kadang-kadang membuatku harus memilih hal seperti ini.
Dalam situasi seperti itu, entah kenapa aku lebih memilih pilihan pertama. Pahit tapi sehat. Ayo kita anggap pahit itu berarti rintangan, jalan terjal, sulit di lalui. Sehat, yang berarti juga hasilnya benar-benar bagus. Jarak yang singkat dan cepat di capai.
Apakah memilih hal itu salah? Terdengar klise, buru-buru, ya kan? Tidak. Jika aku memilih pilihan kedua. Aman, tanpa halangan. Itu sangat membosankan. Hidup dengan 'aman' benar-benar membuatku muak. Aku suka dengan jalan yang terjal, tapi kuharap. Jalan itu akan memberiku pengalaman bagaimana caranya berpegangan saat sudah berada di ujung tebing.
D.
Ada rumah teman? Kenapa tidak kita ketuk pintunya. Mengucapkan salam ataupun 'hallo', lebih baik lagi jika kita bertanya 'bagaimana kabarmu?'
Teman itu penting. Seberapa jauhnya jarak kalian. Teman bisa menjadi tempat bersandar dan bahkan koneksi.
Aku adalah orang yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap kata 'persahabatan' Karena itulah aku akan mengetuk pintu itu. Walaupun mungkin itu membuang waktuku untuk sampai ke tujuan. Dengan apa yang sudah aku lalui, aku tau dengan mengetuk pintu dan mengatakan 'hai' tidak pernah berujung sia-sia. Aku percaya itu.
E.
Kenapa harus pertanyaan pilihan lagi? Aku benci ini. Selalu banyak alasan kenapa aku harus memilih pilihan satu, dua atau tiga. Semua pasti punya sisi hitam dan sisi putih. Tapi di bandingkan kedua sisi itu, alangkah baiknya jika aku bisa melihat sisi mana yang mempunyai warna lain selain hitam-putih. Sayangnya aku tak pernah berhasil melihatnya. Mungkin suatu hari nanti.
Pilihan tetaplah pilihan. Karena itu aku harus memilih. Aku hanya berpikir "Yang terbaik, kamu tak akan menyesal jika memilih jawaban itu"
Jadi. Aku akan memenjamkan mata dan berkata "Aku memilih laut"
why? Karena laut itu luas. Lebih luas dari danau. Saat aku sudah mencapai tujuanku, aku akan membaginya tanpa batas. Seperti laut. Karena air laut dapat menghasilkan hujan-lalu awan-lalu turun ke bumi. Coba bayangkan, seberapa berartinya hujan itu? Ada banyak manfaat lainnya dari laut. Garam, ikan, tempat berlayar, apa lagi?
Aku rasa, sudah cukup jawabannya hanya sampai di sini. Terima Kasih. Sudah membuatku berpikir dengan banyak bertimbangan. Aku mencoba menjawabnya dengan hatiku.
Salam. Chieko Aida.
Panjang ya? Berasa mengarang bebas kekeke ^-^ begitulah, jika sudah menulis. Ide itu mengalir begitu saja. Aku gak berharap lebih, tapi setiap aku buka facebook. Pasti klik akun grup itu -Royal Writing Academy_ entah kenapa >,<
Lalu, beberapa hari kemudian dapet kabar lagi kalau peserta yang lolos tahap 1 sudah di beritahu, di page. Dari 350an kurang hanya 120an yang lolos. Syukurlah. Nama Chieko Aida nonggol. Di urutan ke 31. Kami, diminta untuk daftar ulang. Aku-pun menurut.
Lanjut ke Part 2 ^_^
(Nb : Postingan ini merupakan "diperbaharui")
No comments:
Post a Comment
Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.
- Kutunggu komentarmu.