Friday, August 9, 2013

MAKNA PERSAHABATAN

Persahabatan? Seperti apa itu? 

Me and BFF 

Aku tak benar-benar tau, tapi aku ingin sedikit. Yah sedikit membagi apa yang aku pikirkan tentang persahabatan.

Kalau saja aku bisa, aku bisa menceritakan masa laluku pada dunia. Kalau saja aku bisa, aku bisa menceritakan rahasia terbesarku pada dunia. Kalau saja aku bisa, aku bisa memahami arti dari keseluruhan kehidupan ini. Kalau saja aku bisa...

Nyatanya, itu butuh proses. Proses yang sangat panjang :')  Kadang-kadang kita harus tersesat. Yah, semua orang pasti tau, kehidupan itu seperti roda yang berputar. Apakah kita akan tersesat terlalu jauh. God bless You. Semoga Tuhan memberkatimu. Semoga Allah menunjukkan bahwa itulah jalan yang terbaik buatmu.

Sumber gambar: Pepatah Bijak

Sahabat... Aku gak pernah percaya pada siapapun selain keluargaku sendiri. Sejak kecil, aku bertemu banyak orang. Setiap pertemuan itu, ada saja perpisahan. Aku tau rasanya aku merindukan seseorang, merindukan suatu tempat, merindukan barang, merindukan makanan, merindukan semacam itu. Saat aku duduk di kelas 4 sekolah dasar. Saat ayahku memutuskan untuk pindah ke Kota paling aneh di seluruh kota yang ada di Indonesia. Aku ingin sekali menangis dan menyalahkan semua itu pada umi dan abi. Apakah mereka tau? 

Mau tak mau. Bisa atau tidak bisa. Terpaksa atau ikhlas. Aku harus menjalankan kehidupan baruku, aku harus! Lambat laun aku masuk ke sekolah baru, bertemu orang-orang baru. Semuanya baru. Waktu itu aku hanya bisa 'bersabar' menjalani hari-hari aku yang suram. 

Aku bertemu orang-orang yang berbeda. Aku tak punya teman. Tapi aku punya satu. Itu saat SD. Hubungan kami masih terjalin dengan baik. Jujur saja, apapun yang terjadi. Dia hanya temanku. Aku tak lagi bertemu dengannya selain di media sosial :') 

Sumber: Pepatah Bijak

Lalu aku masuk bangku SMP. Sama seperti sebelum-sebelumnya. Di sana aku bertemu banyak orang. Aku mulai berteman dengan lebih dari satu atau dua orang. Orang pertama yang aku percayai seumur hidupku adalah teman sebangku aku di kelas delapan. Inisialnya 'H' Dia yang mengajarkan aku untuk menghargai diriku sendiri. Dan aku berterima kasih atas hal itu. Walaupun, apakah dia tau atau tidak dan aku belum mengucapkannya. Maafkan aku 

Sumber gambar:  Pepatah Bijak

Lalu, aku bertemu Y di waktu yang sama. Temanku ini, sahabat SMP aku. Kita bertemu di kelas yang sama secara singkat. Hanya satu tahun. Lalu kita terus berkomunikasi karena alasan yang tak masuk akal. Kita sama-sama penggemar Super Junior! :D Dan hubungan persahabatan itu masih terjalin hingga sekarang. Hingga aku duduk di kelas 12. Terimakasih. Saranghae Unnie ({})

Dan ketika memasuki dunia SMA. Aku gak pernah membayangkan. Duniaku untuk saat ini. Ya, saat ini. Suatu saat aku bukan lagi disebut anak SMA. Aku akan menjadi tua, dewasa dan mati. 

Aku harap sebelum aku mati, aku dapat melakukan hal-hal menarik hal-hal baik yang dapat di ingat dunia. Aku harap aku bisa membantu diriku sendiri dan orang lain untuk selalu gak pernah takut tentang hidup dan kehidupan sesudahnya. Aku harap aku gak tersesat dan menjadi orang egois yang melupakan impianku. Aku harap seperti itu. 

"Setiap aku berdoa, aku selalu berdoa. 'YaAllah. Kabulkanlah semua harapanku dan harapan sahabat-sahabatku'. Karena aku pikir gak ada salahnya berharap"

Tapi siapa yang dapat menebak masa depan? Siapa? Cuma Tuhan yang tau. 
Entah siapa yang menuntun aku untuk masuk organisasi di SMA. Tiba-tiba saja aku masih eksis di organisasi SMA sampai hari ini. Di sanalah... Di sana, aku bertemu sahabat-sahabat aku. 

Seperti yang sudah kalian kenal. Aku gak perlu memanggil mereka dengan inisial lagi. Mereka adalah Annisa Aprilia dan Aini Sabila. Kita menyebut diri kita adalah TRIPLE A. 

Sumber Gambar: Pepatah Bijak

Aku juga bertemu sahabat-sahabat lain, seperti Wima, Putri Diana, Deby
Zellin, Mifa, Brenda.

Tapi dengan beberapa dari mereka. Aku gak pernah terlalu dekat. Hanya Nisa san dan Ai San yang selalu kemana-mana-bareng kkk^^ Aku sedikit dekat dengan Wima dan Putri Diana dan juga Deby yang sudah keluar dari organisasi karena alasan tertentu. Mereka asyik dan baik.

Aku juga gak pernah tau, kapan semua itu berawal. Kapan kita jadi dekat. Lambat laun, aku mulai bisa menjadi diriku sendiri di depan mereka. Bahkan kadang-kadang kita memiliki beberapa hal yang sama.

Sumber gambar: Pepatah Bijak

Persahabatan adalah hal terbaik yang pernah hadir di hidupmu. Buatku, persahabatan adalah pondasi. Tanpa kehadiran mereka, aku akan bilang "Hampa sekaliiii" sama persis seperti di masa lalu. 

Aku selalu bersemangat datang ke sekolah, karena aku akan bertemu sahabat-sahabat aku, dan juga teman-teman aku. 

Aku akan belajar banyak hal di sana:) 
Ketika aku sedih, kesepian, kehilangan arah, ingin menyerah, bimbang, galau. Orang pertama yang aku hubungi adalah sahabat aku. Mungkin kalian punya "ibu" Ya aku juga punya dan bersyukur mereka berdua masih ada. Ayah dan Ibu. Tapi bukan mereka berdua yang dapat aku jadikan pondasi. Ada beberapa orang yang sejak kecil sudah tak bersandar pada kedua orangtuanya. Sekalipun kelihatannya orang itu manja atau apalah. Kadang-kadang, kita gak boleh sok tau. Kita gak bisa mengenalnya dengan baik. Butuh bertahun-tahun lebih untuk benar-benar mengenal seseorang. Itu bahkan bisa 10 tahun lebih. 

Kau tau, semakin kau tumbuh. Semakin kehidupanmu berubah. Ada beberapa hal yang gak berubah memang. Tapi sama seperti tubuhmu yang semakin tumbuh tinggi dan berat. Kamu juga akan tumbuh. Apapun itu. Kamu akan berubah. Aku harap tentang perasaanmu terhadap persahabatan kita. Gak berubah. 
Sumber gambar: Pepatah Bijak

Ketika kau menemukan orang-orang seperti itu, orang-orang yang kau anggap sebagai sahabat mereka. Kau tau... Kau akan merasa bahwa hidup di dunia ini bukan suatu hal yang salah. Kau akan bahagia sesulit apapun kehidupanmu. Dan kamu... Akan tau makna sebenarnya. Sulit untuk mengatakannya dangan kata-kata:') Aku pikir, aku dan sahabatku bertemu karena ini adalah takdir. Kita memang sudah di takdirkan bertemu dan saling menopang. Aku akan menjalaninyaa.

Sumber: Pepatah Bijak

Saat ini aku bahagia, Umi benar. Dia benar tentang semuanya, aku melihat ibuku menunjukan cara-nya hidup di dunia secara tak langsung. Aku...  Ingin menghargai semuanya. Kehidupan. 

Terima Kasih, kalian sudah bertahan denganku dan menerima aku apa adanya. Terima Kasih, kalian hadir saat aku merasa tak berdaya dan ingin menghilang. Terima Kasih, kalian mewarnai kehidupan aku dengan penuh warna. Aku... Hanya ingin menjaga apa yang aku punya dan menyimpannya sampai kapan-pun.

Aku harap, kita bisa lebih dekat. Kita bisa lebih saling memahami dan mengenal, aku harap. Bahkan sampai di umur kita yang telah Allah tentukan. Dan untuk 10 20 30 40 tahun mendatang dari sekarang. Kita masih saling berpegangan. Kita masih menjadi sahabat. Kita masih satu hati. 

Aku tau, kita akan berpisah. Aku tau kalian akan bertemu orang-orang yang bahkan lebih baik lagi dari oada aku. Kau dan aku akan memiliki kehidupan sendiri-sendiri. Menempuh jalan yang berbeda. Aku akan merelakan jika hal itu terjadi. Tapi pada suatu waktu saat kita reuni dan bertemu kembali, mari kita ceritakan seluruh kisah kita yang kita jalani sendiri-sendiri. Mari kita jadi diri kita yang dulu, mari kita bernostalgia. 

Kenangan kita di saat seperti ini tak boleh begitu saja dilupakan. Tidak boleh. Siapa yang bilang 'boleh'? Siapa? Aku akan meninjunya sesakit dan sejahat apapun tindakanku itu. 
Untuk Persahabataan. Jangan pernah menyerah untuk persahabatan :"D Selamat malam. 

Salam, dari Annida Sholihah. Tulisan ini di dedikasi terutama buat kalian, sahabat-sahabat Nida^^









No comments:

Post a Comment

Bikin orang bahagia gampang, kok. Kamu ngasih komentar di postinganku saja aku bahagia.

- Kutunggu komentarmu.